Minggu, 26 Oktober 2008

Betapa unik, betapa kreatif, dan betapa berharganya diri Anda.

Filed under: Change Management, Innovation — itpin @ 8:22 am

Memang mudah bagi kita untuk memuja-muja Lou Gerstner yang berhasil memimpin IBM keluar dari krisisnya di tahun 1990an. Tetapi saya berani bertaruh, jarang ada yang pernah mendengar nama David Grossman dan John Patrick. Ya, mereka tidak sepopuler Gerstner walau bekerja di perusahaan yang sama. Namun tanpa mereka berdua, IBM mungkin tidak akan seperti sekarang juga.

Grossman adalah seorang programmer IBM yang ditempatkan di Cornell University’s Theory Center. Dengan akses ke sebuah supercomputer, Grossman termasuk orang-orang pertama yang berkenalan dengan web browser Mosaic. Setelah melihat Mosaic, Grossman segera melihat potensinya dan bagaimana Internet seharusnya menjadi bagian dari strategi korporat IBM.

Sayangnya kala itu, IBM masih sesosok raksasa tua yang masih buta Internet. Grossman merasa malu dengan fakta tersebut apalagi ketika melihat bagaimana Sun mengambil data-data hasil Olimpiade Musim Dingin Lillehammer (Norwegia) yang disimpan di server milik IBM dan menampilkan data-data tersebut di situs web Sun. Darah Grossman berdesir. Dia melihat Sun akan menggusur IBM. Pada situasi ini, para programmer lain mungkin hanya akan mengomel di tengah-tengah para rekan mereka. Namun untung buat IBM, Grossman bukanlah tipe demikian.

Sepulang dari Olimpiade Musim Dingin, Grossman langsung menuju ke markas besar IBM di Armonk, New York. Dia berhasil mengundang tiga orang petinggi IBM untuk menyaksikan demo Internet dan menunjukkan beberapa situs web seperti Rolling Stones. Dua orang yang hadir tidak bisa menangkap antusiasme Grossman, namun orang ketiga, John Patrick langsung tertular gairah Grossman. Patrick, seorang veteran IBM yang juga pernah menjadi kepala pemasaran untuk produk ThinkPad, langsung merekrut Grossman untuk bekerja di bawahnya. Mulailah perjalanan mereka menjual strategi Internet ke IBM.

Perjalanan tersebut, seperti yang bisa Anda duga, jelas tidak mudah. Namun mereka cukup gigih. Presentasi demi presentasi dilakukan. Mereka juga merekrut para karyawan lainnya yang menunjukkan ketertarikan pada dunia Internet. Bersama-sama mereka membangun situs web dan intranet IBM untuk didemonstrasikan. Ketika Olimpiade Musim Panas 1996 mendekat, mereka merancang situs web Olimpiade. Keberhasilan situs web tersebut yang diikuti oleh keberhasilan situs web yang meliput langsung pertandingan catur antara sang juara dunia Gary Kasparov dengan komputer Deep Blue membuat mata para petinggi IBM lainnya, termasuk Gerstner, terbelalak. Berkat kerja keras Grossman dan Patrick, IBM berhasil menjadi salah satu perusahaan yang berhasil di dunia e-business, sebuah pencapaian luar biasa mengingat kondisi IBM ketika segalanya dimulai dan yang memulai adalah seorang programmer yang ditempatkan di luar markas besar IBM.

***

Sebagai seorang karyawan, Anda mungkin sering terlibat dalam pembicaraan sesama karyawan yang mengeluh kurangnya inovasi dari perusahaan Anda. Mereka (dan mungkin Anda sendiri) berhasil mendaftarkan lusinan ide-ide yang seharusnya direalisasikan. Mengapa para manajer atau eksekutif perusahaan buta dan tuli? Buta karena tidak bisa melihat perlunya inovasi demikian, dan tuli karena tidak bersedia mendengar saran-saran dari bawah. Kadang, para petinggi tersebut mungkin lumpuh juga karena tidak bisa bertindak. Kecacatan-kecacatan mereka tersebut membuat perusahaan Anda semakin ketinggalan di tengah persaingan.

Tetapi sekarang coba Anda bayangkan berada di posisi mereka. Para eksekutif tersebut adalah orang-orang sibuk yang sering harus bekerja lembur setiap hari. Perhatian mereka sudah terpecah-pecah setiap hari. Ketika ada bawahan yang memberikan saran, mereka bisa jadi merasa saran tersebut cukup bagus dan masuk di akal. Tetapi dengan segala tekanan yang mereka dapatkan, apakah mereka masih punya waktu untuk merealisasikan semua ide-ide baru yang mereka terima? Mereka mungkin juga lebih mengejar bonus tahunan yang ditentukan dari pencapaian target-target jangka pendek, dan bukannya dari upaya-upaya inovasi yang bersifat jangka panjang. Tidak, mereka bukanlah orang-orang bodoh atau cacat. Mereka sebenarnya cukup cerdas.

Lalu apa yang harus Anda lakukan sebagai karyawan biasa yang memiliki ide-ide cemerlang, sementara perusahaan Anda tidak memiliki sistem Kotak Saran atau Work-Out seperti GE, atau boss seperti Richard Branson? Mengeluh di tengah rekan-rekan Anda? Silakan. Tetapi bagaimana bila Anda bertindak seperti Grossman?

Bila Anda memilih jalan yang ditempuh Grossman, janganlah datang ke kantor boss Anda hanya dengan ide saja. Lakukan dulu pekerjaan rumah seperti riset pasar dan berikan rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan. Lakukan juga uji coba kecil-kecilan bila perlu. Ambil alih tanggung jawab untuk merealiasikan ide tersebut bila ijin diberikan. Alangkah baiknya juga bila Anda bisa menggalang dukungan dari beberapa orang yang percaya dengan ide Anda tersebut

OK, saya akui, memang lebih mudah bagi Anda untuk mengomel atau bersikap apatis. Toh itu bukan perusahaan Anda. Anda tetap bisa mencari pekerjaan di tempat lain. Tetapi jangan melihat langkah proaktif dan berinisiatif seperti Grossman ini semata-mata sebagai upaya cari muka atau kurang kerjaan. Lihatlah apa yang dilakukan Grossman sebagai upaya pengembangan dan aktualisasi diri. Perusahaan Anda mungkin menghargai Anda bila ide tersebut diterima. Mungkin juga tidak. Tetapi penghargaan terbesar seharusnya datang dari dalam diri Anda sendiri. Anda telah berhasil membuktikan pada orang-orang lain (dan pada diri Anda sendiri) betapa unik, betapa kreatif, dan betapa berharganya diri Anda.

Maka dari itu, jadilah David Grossman bagi perusahaan Anda. Jadilah David Grossman demi diri Anda sendiri

Betapa unik, betapa kreatif, dan betapa berharganya diri Anda.

Filed under: Change Management, Innovation — itpin @ 8:22 am

Memang mudah bagi kita untuk memuja-muja Lou Gerstner yang berhasil memimpin IBM keluar dari krisisnya di tahun 1990an. Tetapi saya berani bertaruh, jarang ada yang pernah mendengar nama David Grossman dan John Patrick. Ya, mereka tidak sepopuler Gerstner walau bekerja di perusahaan yang sama. Namun tanpa mereka berdua, IBM mungkin tidak akan seperti sekarang juga.

Grossman adalah seorang programmer IBM yang ditempatkan di Cornell University’s Theory Center. Dengan akses ke sebuah supercomputer, Grossman termasuk orang-orang pertama yang berkenalan dengan web browser Mosaic. Setelah melihat Mosaic, Grossman segera melihat potensinya dan bagaimana Internet seharusnya menjadi bagian dari strategi korporat IBM.

Sayangnya kala itu, IBM masih sesosok raksasa tua yang masih buta Internet. Grossman merasa malu dengan fakta tersebut apalagi ketika melihat bagaimana Sun mengambil data-data hasil Olimpiade Musim Dingin Lillehammer (Norwegia) yang disimpan di server milik IBM dan menampilkan data-data tersebut di situs web Sun. Darah Grossman berdesir. Dia melihat Sun akan menggusur IBM. Pada situasi ini, para programmer lain mungkin hanya akan mengomel di tengah-tengah para rekan mereka. Namun untung buat IBM, Grossman bukanlah tipe demikian.

Sepulang dari Olimpiade Musim Dingin, Grossman langsung menuju ke markas besar IBM di Armonk, New York. Dia berhasil mengundang tiga orang petinggi IBM untuk menyaksikan demo Internet dan menunjukkan beberapa situs web seperti Rolling Stones. Dua orang yang hadir tidak bisa menangkap antusiasme Grossman, namun orang ketiga, John Patrick langsung tertular gairah Grossman. Patrick, seorang veteran IBM yang juga pernah menjadi kepala pemasaran untuk produk ThinkPad, langsung merekrut Grossman untuk bekerja di bawahnya. Mulailah perjalanan mereka menjual strategi Internet ke IBM.

Perjalanan tersebut, seperti yang bisa Anda duga, jelas tidak mudah. Namun mereka cukup gigih. Presentasi demi presentasi dilakukan. Mereka juga merekrut para karyawan lainnya yang menunjukkan ketertarikan pada dunia Internet. Bersama-sama mereka membangun situs web dan intranet IBM untuk didemonstrasikan. Ketika Olimpiade Musim Panas 1996 mendekat, mereka merancang situs web Olimpiade. Keberhasilan situs web tersebut yang diikuti oleh keberhasilan situs web yang meliput langsung pertandingan catur antara sang juara dunia Gary Kasparov dengan komputer Deep Blue membuat mata para petinggi IBM lainnya, termasuk Gerstner, terbelalak. Berkat kerja keras Grossman dan Patrick, IBM berhasil menjadi salah satu perusahaan yang berhasil di dunia e-business, sebuah pencapaian luar biasa mengingat kondisi IBM ketika segalanya dimulai dan yang memulai adalah seorang programmer yang ditempatkan di luar markas besar IBM.

***

Sebagai seorang karyawan, Anda mungkin sering terlibat dalam pembicaraan sesama karyawan yang mengeluh kurangnya inovasi dari perusahaan Anda. Mereka (dan mungkin Anda sendiri) berhasil mendaftarkan lusinan ide-ide yang seharusnya direalisasikan. Mengapa para manajer atau eksekutif perusahaan buta dan tuli? Buta karena tidak bisa melihat perlunya inovasi demikian, dan tuli karena tidak bersedia mendengar saran-saran dari bawah. Kadang, para petinggi tersebut mungkin lumpuh juga karena tidak bisa bertindak. Kecacatan-kecacatan mereka tersebut membuat perusahaan Anda semakin ketinggalan di tengah persaingan.

Tetapi sekarang coba Anda bayangkan berada di posisi mereka. Para eksekutif tersebut adalah orang-orang sibuk yang sering harus bekerja lembur setiap hari. Perhatian mereka sudah terpecah-pecah setiap hari. Ketika ada bawahan yang memberikan saran, mereka bisa jadi merasa saran tersebut cukup bagus dan masuk di akal. Tetapi dengan segala tekanan yang mereka dapatkan, apakah mereka masih punya waktu untuk merealisasikan semua ide-ide baru yang mereka terima? Mereka mungkin juga lebih mengejar bonus tahunan yang ditentukan dari pencapaian target-target jangka pendek, dan bukannya dari upaya-upaya inovasi yang bersifat jangka panjang. Tidak, mereka bukanlah orang-orang bodoh atau cacat. Mereka sebenarnya cukup cerdas.

Lalu apa yang harus Anda lakukan sebagai karyawan biasa yang memiliki ide-ide cemerlang, sementara perusahaan Anda tidak memiliki sistem Kotak Saran atau Work-Out seperti GE, atau boss seperti Richard Branson? Mengeluh di tengah rekan-rekan Anda? Silakan. Tetapi bagaimana bila Anda bertindak seperti Grossman?

Bila Anda memilih jalan yang ditempuh Grossman, janganlah datang ke kantor boss Anda hanya dengan ide saja. Lakukan dulu pekerjaan rumah seperti riset pasar dan berikan rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan. Lakukan juga uji coba kecil-kecilan bila perlu. Ambil alih tanggung jawab untuk merealiasikan ide tersebut bila ijin diberikan. Alangkah baiknya juga bila Anda bisa menggalang dukungan dari beberapa orang yang percaya dengan ide Anda tersebut

OK, saya akui, memang lebih mudah bagi Anda untuk mengomel atau bersikap apatis. Toh itu bukan perusahaan Anda. Anda tetap bisa mencari pekerjaan di tempat lain. Tetapi jangan melihat langkah proaktif dan berinisiatif seperti Grossman ini semata-mata sebagai upaya cari muka atau kurang kerjaan. Lihatlah apa yang dilakukan Grossman sebagai upaya pengembangan dan aktualisasi diri. Perusahaan Anda mungkin menghargai Anda bila ide tersebut diterima. Mungkin juga tidak. Tetapi penghargaan terbesar seharusnya datang dari dalam diri Anda sendiri. Anda telah berhasil membuktikan pada orang-orang lain (dan pada diri Anda sendiri) betapa unik, betapa kreatif, dan betapa berharganya diri Anda.

Maka dari itu, jadilah David Grossman bagi perusahaan Anda. Jadilah David Grossman demi diri Anda sendiri

Discovery Driven Planning !

‘Discovery-driven planning’

Filed under: Entrepreneurship, Innovation, Strategy, Finance — itpin @ 7:48 am

Melalui forum konsultasi di blog ini, saya sering mendapatkan email yang menanyakan cara untuk memulai usaha baru. Untuk menjawab pertanyaan sederhana tersebut sungguh tidak mudah karena untuk memulai sebuah usaha baru banyak yang harus dipertimbangkan, mulai dari minat dan kompetensi pribadi, suasana kompetisi, strategi pemasaran, sampai ke kesiapan mental dan risk profile sang calon wiraswasta. Dan yang tak kalah pentingnya adalah menyusun proyeksi finansial yang sering disebut dengan analisis proforma.

Ketika hendak memulai sebuah usaha atau proyek baru, untuk menghitung proyeksi laba/rugi, cara yang paling umum dipakai adalah menghitung berapa modal awal yang harus ditanamkan. Setelah itu kita akan memperkirakan berapa harga jual, harga pokok penjualan, volume penjualan, dan biaya-biaya rutin bulanan. Dari sana kita akhirnya bisa menentukan berapa kira-kira keuntungan yang bisa diperoleh. Cara tersebut memang sudah umum dipakai, apalagi dengan bantuan aplikasi komputer seperti Microsoft Excel yang sangat memudahkan what-if analysis.

Namun ketika proyeksi seperti di atas bertemu dengan dunia nyata yang semakin tidak pasti, tidak perduli dibuat oleh analis sepintar apapun dan dengan bantuan sistem informasi secanggih apapun, kemungkinan meleset jauh tetap ada. Lihat saja kegagalan Walt Disney Company yang gagal dalam proyek prestisiusnya di Euro Disney, Prancis; atau FedEx yang merugi sekitar $600 juta USD dalam peluncuran produk Zapmail yang akhirnya dihentikan; atau Polaroid yang harus membuang sia-sia uang sebesar USD 200 juta dalam peluncuran produk perekam gambar bergerak instan. Daftar tersebut hanyalah sebagian kecil dari kegagalan demi kegagalan yang menimpa semua jenis perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan perencanaan matang dari awal.

Kegagalan metode perencanaan seperti di atas disebabkan karena usaha atau proyek baru memiliki perbedaan besar dengan usaha yang sudah berjalan. Pada usaha yang sudah berjalan di atas relnya, pemakaian metode proyeksi di atas sah-sah saja karena banyak asumsi-asumsi dasar yang sudah diketahui. Perusahaan tinggal melakukan sedikit penyesuaian tahunan, misalnya dengan menyesuaikan tingkat inflasi atau estimasi suku bunga bank. Tetapi untuk usaha baru, banyak asumsi-asumsi yang masih kabur. Karena itu, sebuah metode perencanaan yang berbeda harus dipergunakan. Metode baru ini tentu harus memenuhi persyaratan metode sebelumnya yang memungkinkan perhitungan laba/rugi, tetapi yang lebih penting lagi, metode ini juga harus mendaftarkan semua asumsi-asumsi penting yang dipakai agar asumsi-asumsi tersebut bisa diuji secara berkala untuk mengurangi ketidakpastian.

Berangkat dari kebutuhan seperti itulah, Rita Gunther McGrath dari Columbia Business School dan Ian C. MacMillan dari Wharton Business School memperkenalkan metode perencanaan yang disebut sebagai discovery-driven planning (DDP). Berbeda dengan pemakaian metode perencanaan konvensional yang memulai perhitungan dari modal, pemasukan, dan pengeluaran untuk menghitung laba; perencanaan dengan metode DDP memulai perencanaan dari laba terlebih dahulu. Jadi, pertama-tama kita tentukan dulu laba yang hendak kita peroleh melalui usaha baru ini. Setelah itu barulah kita bergerak mundur dengan menentukan nilai parameter-parameter lain yang harus dipenuhi untuk mencapai laba tersebut.

Sebagai contoh: Anda menginvestasikan Rp. 1 milyar ke sebuah usaha baru. Karena bunga deposito berada di kisaran 15%, Anda menentukan laba tahunan 24% sebagai pengembalian minimal. Berarti, Anda menginginkan laba bersih sebesar Rp. 240 juta/tahun (atau Rp. 20 juta/bulan). Dari sinilah Anda memulai DDP dengan menjawab pertanyaan berikut: Berapa nilai dari parameter-parameter penting (seperti marjin keuntungan, harga jual, dlsb) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan laba bersih Rp. 20 juta/bulan?

Anda misalnya bisa memulai dengan menghitung biaya bulanan seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya sewa kantor, dlsb yang relatif tetap. Katakanlah semua biaya-biaya tersebut sekitar Rp. 10 juta/bulan. Berarti untuk mendapatkan laba bersih Rp. 20 juta/bulan, Anda harus mendapatkan laba kotor Rp. 30 juta/bulan. Setelah melalakukan sedikit survei pasar, Anda tiba pada kesimpulan margin keuntungan yang masuk akal di industri tersebut adalah 15%. Bila harga pokok penjualan diperkirakan sebesar Rp. 10.000/unit, maka Anda akan mendapatkan laba kotor Rp. 1.500/unit. Nah, untuk mendapatkan Rp. 30 juta/bulan, Anda harus menjual 20.000 unit/bulan. Bila setiap pelanggan rata-rata mengambil 1.000 unit/order, maka Anda harus mendapatkan 20 order/bulan.

Dari perhitungan-perhitungan di atas, Anda telah mendapatkan sejumlah asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar usaha tersebut bisa dijalankan, seperti: marjin keuntungan per unit 15%, harga pokok penjualan Rp. 10.000/unit, penjualan minimal 20.000 unit/bulan, rata-rata jumlah pemesanan 1.000 unit, dan jumlah pemesanan 20/bulan. Itulah asumsi-asumsi yang harus Anda daftarkan. Dengan mendaftarkan asumsi-asumsi tersebut, Anda akan lebih mudah mencari informasi-informasi tambahan yang dibutuhkan untuk menguji apakah asumsi-asumsi tersebut memang masuk di akal. Benarkah Anda bisa menjual 20.000 unit/bulan? Apakah benar rata-rata pemesanan 1.000 unit? Lakukanlah riset lebih lanjut atau eksperimen skala kecil untuk memverifikasi beberapa asumsi bersangkutan. Ketika Anda menemukan adanya asumsi yang salah, Anda bisa kembali melakukan perhitungan untuk mencari tahu apakah usaha tersebut memang masih layak untuk diteruskan.

Contoh di atas memang terlalu disederhanakan, namun yang penting adalah mengetahui prinsip yang dipergunakan. Berlawanan dengan metode perencanaan konvensional, DDP memaksa kita untuk “belajar” melalui pengujian asumsi-asumsi yang pada metode perencanaan konvensional selalu dianggap sebagai fakta. Untuk program-program pengembangan usaha atau produk baru yang serba tidak pasti, DDP ini jelas lebih cocok karena telah memasukkan unsur ketidakpastian dan pengujian asumsi-asumsi yang penting ke dalam proses perencanaan. Dengan melakukan DDP secara disiplin, resiko kegagalan bisa dikurangi. Bila setelah berjalan beberapa bulan dan Anda menemukan adanya asumsi dasar yang salah, dan setelah perhitungan ulang dengan data baru yang lebih akurat tersebut menunjukkan Anda tidak mungkin untung, Anda bisa memutuskan berhenti dengan cepat atau merubah secara drastis strategi awal Anda sebelum semua investasi Anda habis.

Selamat mencoba

Minggu, 19 Oktober 2008

Mengenal Jenis-jenis Strategi Pricing

Strategi pricing kadang menjadi suatu hal yang agak terlupakan dalam marketing mix. Padahal, strategi pricing mempunyai peranan yang sangat besar dalam laba perusahaan dan sudah seharusnya memperoleh pertimbangan yang sama layaknya dengan strategi promosi dan iklan. Harga yang tinggi atau rendah dapat mengubah volume penjualan dan gross margin secara dramatis.

Faktor-faktor lain juga menentukan strategi pricing. Antara lain five forces yaitu pesaing, pemain baru. supplier, produk substitusi dan pelanggan. Positioning juga menentukan strategi pricing Anda. Jika Anda memberi harga barang premium terlalu murah, maka pelanggan tidak akan percaya bahwa Anda memiliki kualitas yang cukup baik. Bwgitu pula jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka pelanggan bisa jadi akan beralih ke pesaing. Beberapa jenis strategi pricing adalah sebagai berikut:

Competitive pricing
Menggunakan harga ritel (atau grosir) sebagai acuan harga Anda. Apakah Anda menerapkan harga sedikit di bawah, diatas atau sama dengan competitor, tergantung pada strategi positioning Anda. Anda harus mengumpulkan informasi mengenai harga pesaing dan melekukan observasi dulu sebelumnya.

Cost plus mark up
Kebijakan ini adalah kebalikan dari competitive pricing. Disini Anda tidak melihat ke pasar, melainkan struktur biaya Anda senditi. Tentukan berapa keuntungan yang Anda inginkan dan masukkan ke dalam perhitungan biaya untuk menentukan harga jual. Melalui metode ini, maka akan ada unit margin yang jelas, namun harga bisa jadi tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan sehingga kurang menghasilkan laba.

Loss leader
Loss leader adalah item yang Anda jual dengan harga sama ataupun di bawah biaya dalam rangka menjaring pelanggan, yang juga akan membeli item-item dengan laba besar. Ini adalah teknik jangka pendek yang baik jika Anda memiliki pelanggan yang membeli banyak item secara bersamaan. Contohnya adalah Mie Sedap ketika pertama kali muncul, mereka menggempur Indofood dengan cara ini. Hasilnya, mereka sukses menggerus pangsa pasar Indofood.

Close out
Manfaatkan teknik pricing ini jika Anda memiliki persediaan lebih (excess inventory). Jual persediaan dengan diskon besar untuk menghabiskan persediaan. Kali ini tujuan Anda adalah meminimalisir kerugian, bukannya menghasilkan laba. Contohnya antara lain adalah CLEARANCE SALE atau obral di pertokoan yang sering kita jumpain.

Membership
Metode ini dilakukan dalam rangka segmentasi pelangan. Metode ini menarik pelanggan dari segmen yang menguntungkan dengan memberi mereka harga spesial. Bentuknya bisa berupa harga lebih rendah untuk item tertentu, diskon khusus, maupun hadiah produk gratis. Contohnya banyak, antara lain Vibiznews sendiri, menyediakan berbagai privilege bagi member premium, antara lain diskon khusus dan akses ke berbagai fasilitas.

Bundling & quantity discounts
Salah satu cara memberi reward pada orang yang membeli dalam jumlah besar adalah lewat quantity discount atau bundling. Tetapkan harga per unit lebih rendah ketika pelanggan membeli kuantitas dalam jumlah lebih banyak. Alternatif lainnya, tetapkan harga lebih rendah ketika pelanggan membeli sebundel produk atau beberapa item terkait. Gabungkan persediaan yang berlebih dengan item yang popular untuk menghindari kerugian. Atau gabungkan item popular dengan produk baru untuk menciptakan awareness. Contohnya sering kita jumpai pada ritel, dimana beberapa produk digabungkan menjadi satu bundle dan dilabeli harga khusus.

Versioning
Versioning popular pada produk jasa maupun teknikal, dimana Anda menjual produk yang sama dalam konfigurasi yang berbeda. Versi trial ataupun dasar mungkin diberikan dalam harga rendah atau gratis, dengan upgrade atau layanan tambahan dalam harga lebih tinggi. Contohnya banyak pada produk-produk software. Trial umumnya dapat diperoleh gratis lewat internet. Namun, untuk upgrade, kita harus membeyar sejumlah tertentu

Mana strategi pricing yang peling tepat bagi Anda? Pertimbangkan dengan baik dan putuskan dengan seksama.

Menambahkan Blog Pada Artikel Strategi Marketing Anda

Bagaimana sebuah blog dapat melengkapi sebuah artikel pemasaran ? Berikut ini adalah beberpa jawaban dan artikel ini akan menginvestigasi bagaimana anda harus membedakan blog post anda dari artikel anda.

4 Tips menarik dalam mengintegrasikan strategi pemasaran :

1) Letakanlah blog anda secara langsung pada situs utama anda. Letakanlah satu kata kunci dari bisnis anda pada judul blog. Membuat url bagi blog anda dengan menggunakan nama blog tersebut.

2) Sambungkanlah artikel anda dengan blog anda, meskipun berada pada situs yang sama. Janganlah mempublikasikan artikel anda secara langsung pada blog, Tulislah sedikit komentar mengenai artikel, mengapa anda menuliskan hal tersebut, apa yang menginspirasikan dan untuk siapa hal tersebut.

3) Sambungkanlah dan sebutkanlah siapa yang mempublikasikan arikel tersebut. Bukanlah arahan artikel tetapi lebih kepada websites atau koran atau mungkin blog lain yang mempublikasikan anda. Biasanya jika mereka membangun hubungan yang baik.

4) Diskusikanlah respon terhadap artikel anda, apakah merupakan post blog yang baik atau buruk. Tunjukanlah dampak dari artikel yang anda miliki terhadap pembaca.

Ada beberapa opini mengenai blog post:
• Blog post, secara aturan, harus lebih pendek dibandingkan dengan artikel dan menyediakan informasi yang singkat bisanya di tekankan dengan link.
• Blog post sangat baik bagi kecepatan, dari reaksi dan opini terhadap berita yang mempengaruhi industri anda
• Blog post lebih informal dan mungkin menunjukan personality anda
• Anda dapat menuliskan beberapa komentar pada blog post
• Blog post membuat anda mengerti keinginan para pembaca. Artikel adalah landasan keahlian anda.
• Blog post menunjukan keterlibatan pada industri

Singkatnya, blog sangat baik bagi berita, komentar dan analisis yang singkat dimana artikel lebih baik bagi pengembangan kemampuan anda. Hal ini bukanlah aturan yang tepat dan harus diikuti oleh aturan umum, biasanya dengan seseorang yang ingin membedakan kemampuan blog dari kemampuan artikel marketing.

Dual blog/article strategi adalah yang terbaik. Hal ini akan mengizinkan para pemasar untuk memposisikan diri mereka pada industri melalui menulis artikel dengan baik dan mengikuti perkembangan pelanggan. Selamat memulai memasarkan produk-produk anda.

Membangun Channel (3)

Membangun Channel Stewardship - 3

Setelah memahami peta persaingan dalam industry channel, maka langkah kedua adalah membangun dan mengatur value chain. Setidaknya terdapat enam langkah dalam membangun dan mengatur channel value chain:

•Memulai dari perspektif end-user, dimana Anda harus memahami dengan baik profil user Anda, serta keinginan, kebutuhan dan perilaku pembelian mereka
Misalnya pada kasus AIG, usernya adalah masyarakat menengah ke bawah.

•Memprioritaskan dan mengsegmentasikan sesuai permintaan yang dibutuhkan chain
Setelah Anda memahami mengenai demand-chain, maka saatnya untuk melakukan segmentasi terhadap kebutuhan dari demand chain. Kemudian Anda juga melakukan prioritas dari kebutuhan tersebut.

• Mengukur kapabilitas channel dalam melayani kebutuhan tersebut
Selanjutnya Anda mengukur kemampuan channel, baik kekuatan maupun kelemahan. Sehingga Anda bisa memahami gap yang terjadi serta bisa melihat ada celah untuk perbaikan.

• Menjadikan pesaing sebagai benchmark
Lakukan identifikasi pelanggan serta apa yang saat ini ditawarkan oleh channel kompetitor. Hal yang terpenting adalah mempelajari apa yang sedang dilakukan oleh pesaing terkuat Anda dan mengidentifikasi channel yang mungkin bakalan bersaing langsung.

Pesaing bisa saja pesaing langsung maupun tidak. Yang jelas fungsinya sama, yaitu menyalurkan bahan baku, supply produksi maupun komponen penting lainnya.

• Mengevaluasi kapabilitas baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan
Setelah melekukan tahap 1 hingga 4, yang merupakan data mengenai pelanggan dan posisi relatif terhadap pesaing, kemudian Anda dapat memeproleh peluang baru di pasar. Setelah memahamu peluang baru tersebut, maka Anda dapat mengevaluasi kapabilitas baru yang perlu dikembangkan perusahaan. Kemudian selanjutnya tanggung jawab steward untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

• Mengevaluasi opsi channel dan memilih yang terbaik
Setelah mengevaluasi steward yang mempunyai kapabilitas baru, sekarant bagaimana menentukan steward yang terbaik? Jawabannya berdasarkan efektivitas versus trade off dari berbagai alternatif, serta proyeksi dalam jangka panjang.

Value chain yang efektif akan memenangkan pelanggan dan pendapatan lebih banyak dan memberikan return yang lebih tinggi kepada channel steward.

Membangun Channel (2)

Membangun Channel Stewardship - 2

Sebelumya telah diungkapkan tiga langkah dalam membentuk channel stewardship sebagai berikut:

Tiga langkah dalam membentuk channel stewardship adalah
1. Membuat map industry channel
2. Membangun dan mengatur value chain
3. Menyelaraskan dan mempengaruhi channel value chain

Berikut ini adalah tahapan yang perlu dijalankan dalam langkah pertama :

1. Membuat map industry channel
Strategi channel perusahaan dipengaruhi oleh empat faktor utama yang berkaitan satu sama lainnya serta juga dipengaruhi oleh faktor eksternal/lingkungan

• Demand-chain requirements
- menentukan apa saja yang dibeli oleh pelanggan, bagaimana mereka membelinya serta mengapa mereka membeli suatu barang dan jasa yang ditawarkan oleh berbagai pelaku industri
- mengetahui bagaimana para pelaku usaha melakukan segmentasi terhadap pasarnya
- memahami apa saja yang mempengaruhi keinginan dan kebutuhan pelanggan dan bagaimana itu bisa berubah
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan


• Channel capabilities and costs
- mengetahui kapabilitas channel dan biayanya
- mengetahui bagaimana perkembangan channel dari waktu ke waktu
- mengetahui bagaimana perkembangan biaya dan margin pada channel

• Competitive actions

Anda perlu memahami peta persaingan industri dan perkembangannya dari waktu ke waktu. Antara lain mengetahui siapa pemain dominan, paling menguntungkan, paling inovatif di dalamnya, serta strategi channel masing-masing. Selain itu Anda perlu juga Memahami pula bagaimana persaingan di dalam channel dan perkembangannya.

• Channel power

Anda juga harus mempelajari mengenai kekuatan di dalam channel, antara lain vendor, produsen, distributor hingga ritel. Pelajari siapa yang berkekuatan terbesar dan temukan peluang Anda.

• Faktor eksternal

Anda juga harus memahami faktor eksternal yang mempengaruhi channel Anda. Antara lain tren ekonomi yang sedang berlangsung, serta pengaruhnya di masa depan. Kemudian pelajari pula demografi dan psikografi pelanggan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pola pembelian konsumen. Selain itu, regulasi juga merupaka faktor eksternal yang patut dipertimbangkan.

Membangun Channel

Membangun Channel Stewardship

Dalam menjalankan bisnisnya, PT AIG bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam rangka melayani target pasar kelas menengah ke bawah dengan membuka outlet di kantor pos. Hal ini dilakukan dalam rangka menjangkau mass market. Dalam hal ini, PT Pos berlaku sebagai channel steward dalam value chain.

Channel stewardship adalah kemampuan partisipan dalam channel distribusi atau steward dalam strategi go-to-market yang memenuhi kepentingan pelanggan dan menghasilkan laba bagi seluruh partner di channel.

Channel steward bisa jadi produsen, assembler (pihak yang melakukan assembly), service provider, pihak perantara maupun partisipan lain yang berada dalam value chain.

Mengapa channel stewardship?
Channell stewardship mempunyai keunggulan sebagai berikut:

• Meningkatkan pelanggan dan laba
Alasan utama mengapa partner mau berpartisipasi dalam channel adalah karena memperluas pasarnya ataupun meningkatkan pembelian dari pelanggan sekarang melalui channel

• More tightly woven and yet adaptable channel
Stewardship meliputi pembuatan dan pengelolaan channel sehingga anggota di dalamnya memperoleh reward yang sesuai

Sementara itu, tidak mempunyai steward juga ada konsekuensinya sendiri.

Umumnya, sistem berkembang tanpa ada steward. Untuk produk baru, mungkin akan berjalan baik. Namun masalah bisa jadi berkembang seiring dengan perubahan industri, pertumbuhan atau penurunan penjualan, dan masuknya kompetitor baru.

Kemudian tanpa adanya steward dalam value chain, channel tidak akan mempunyai arahan yang jelas sehingga bisa menumbuhkan konflik karena tidak ada kepemimpinan.


Tiga langkah dalam membentuk channel stewardship adalah
1. Membuat map industry channel
2. Membangun dan mengatur value chain
3. Menyelaraskan dan mempengaruhi channel value chain

Teknologi & Bisnis Short Messaging Service

Tantangan Aplikasi Mobile Generasi 3 (3G)

1. Pendahuluan

Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging yang paling populer di dunia. Hal ini dibuktikan dengan sukses tak terduga seperti ditunjukkan grafik pertumbuhan penggunaan SMS selama 2 tahun terakhir (gambar 1). Hingga bulan September 2001 terhitung rata-rata terdapat 23 milyar kiriman SMS per bulan. Pengamat bahkan memperkirakan jumlah kiriman 30 milyar SMS per bulan di akhir 2001 dan berlanjut hingga 100 milyar kiriman SMS di tahun 2004! (sumber: www.gsmworld.com).



SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang bisnis di pasar konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman SMS di dunia 90% masih merupakan kiriman jenis person to person. Namun demikian, SMS sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis industri dengan berbagai macam layanan, seperti m-commerce, location-based service, periklanan, voting, games, entertainment, dsb. [3]

SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan GSM karena SMS dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data konfigurasi dari handset GSM dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan daripada sebagai bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya bukan merupakan solusi dari hasil pemikiran serius. Namun demikian pada akhirnya SMS menjadi sukses secara tak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia. Hal ini tentunya memberikan pendapatan ekstra bagi operator jaringan yang akan memperoleh bayaran untuk tiap kiriman SMS melalui jaringannya. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh: [8]

a. Harga per kiriman tetap/ konstan
Apabila beban biaya telepon bervariasi maka beban biaya kiriman SMS tetap/ konstan. Hal ini berpengaruh terutama kepada pelanggan yang menggunakan kartu GSM pra-bayar yang mempunyai kredit pulsa terbatas pada telepon selulernya.
b. Keamanan dan Kesopanan
Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum, maka berbicara menggunakannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman, namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga.
c. Tidak mengganggu penerima
Seperti halnya e-mail, SMS sebagai alat komunikasi tidak mengganggu penerima, karena penerima bisa memutuskan kemudian kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.
d. Handal (reliable)
Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirimkan data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut. Tidak seperti pager, ketika pesan SMS terkirim dan masuk ke gateway dan gateway berhasil mengirimkannya ke nomor tujuan, gateway kemudian mengirim pesan acknowledgement ke pengirim bahwa pesan telah terkirim.


2. Arsitektur dan Teknologi SMS

SMS atau Short Message Service pada awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM. SMS semula hanyalah merupakan layanan yang bersifat komplementer terhadap dua layanan utama sistem GSM (atau sistem 2G pada umumnya) yaitu layanan voice dan switched data. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga, dengan ledakan pelanggan yang mempergunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem. Dalam forum studi dan diskusi dan pembicaraan mengenai standar 3G, SMS (atau disebut layanan messaging) tetap disebut sebagai layanan penting yang diperlukan dan menjadi bagian dari standar 3G. Dalam standar 3G - IMT 2000, tersebutt 4 layanan utama 3G, yaitu: [4]
a. Voice
Layanan voice tetap merupakan layanan utama 3G, yang diharapkan akan menyamai kualitas layanan voice pada jaringan PSTN.
b. Messaging
Layanan messaging SMS pada 3G akan dikembangkan menjadi EMS (Enhanced Messaging Service) yang mampu e-mail attachment serta merupakan bagian dari layanan Unified Messaging, dan kemudian MMS (Multimedia Messaging Service) yang merupakan messaging dengan kemampuan image attachment.
c. Packet Data
Teknologi switched data pada 2G akan ditinggalkan dan diganti menjadi teknologi paket data yang lebih cepat dan efisien. Teknologi paket data ini menjadi dipercaya menjadi teknologi yang akan menjadi pembuka perkembangan internet bergerak (mobile internet).
d. Streaming Multimedia
Seiring dengan diperkenalkannya standar 3G mengenai teknologi paket data dan peningkatan efisiensi jaringan, maka kecepatan data (data rate) pada jaringan wireless dapat mencapai 2 Mbps yang akan memungkinkan streaming data multimedia yang akan menjadi bagian dari layanan videoconferencing/ videophones dan telepresence.

Sebagai bagian dari sistem GSM, SMS adalah layanan yang sebenarnya merupakan bearer sevice atau packet pengirim dari data GSM. Bearer service ini bekerja pada layer fisik yang merupakan layer terbawah dari protokol aplikasi data GSM. Arsitektur sistem GSM sendiri adalah seperti tergambar dalam gambar 2.



SMS merupakan layanan messaging yang pada umumnya terdapat pada setiap sistem jaringan wireless digital. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada perangkat bergerak (mobile device). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu paket/ frame yang berkapasitas maksimal 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa160 karakter huruf latin atau 70 karakter alfabet non-latin seperti alfabet Arab atau Cina. [3]

SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. [8] Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected/ online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Hal ini mirip dengan mekanisme store and forward pada protokol SMTP yang digunakan dalam pengiriman e-mail internet. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah, penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak. [8]



Keterbatasan SMS adalah pada ukuran pesan yang dapat dikirimkan, yaitu maksimal sebesar 160 byte. Keterbatasan ini disebabkan karena mekanisme transmisi SMS itu sendiri. SMS pada awalnya adalah layanan yang ditambahkan pada sistem GSM yang digunakan untuk mengirimkan data mengenai konfigurasi dari handset pelanggan GSM. SMS dikirmkan menggunakan signalling frame pada kanal frekuensi atau time slot frame GSM yang biasanya digunakan untuk mengirimkan pesan untuk kontrol dan sinyal setup panggilan telepon, seperti pesan singkat tentang kesibukan jaringan atau pesan CLI (Caller Line indentification). [4] Frame ini bersifat khusus dan ada pada setiap panggilan telepon serta tidak dapat digunakan untuk membawa voice atau data dari pelanggan. Ukuran frame pada sistem GSM sendiri adalah sebesar 1250 bit (kurang lebih sama dengan 160 byte) (gambar 4). Karena hanya menggunakan satu frame inilah pengiriman pesan SMS menjadi sangat murah, karena beban biaya hanya dihitung dari penggunaan satu frame melalui kanal rekuensi. Pengiriman SMS menggunakan frame pada kanal frekuensi adalah berarti SMS dikirim oleh pengirim ke nomor telepon tertentu yang bertindak sebagai SMSC (SMS-Center) dan kemudian SMSC bertugas untuk meneruskannya ke penerima. Pengiriman SMS berlangsung cepat karena, seperti terlihat pada gambar 2.10, SMSC selain terhubung ke LAN aplikasi juga terhubung ke MSC (Mobile Switching Network) melalui SS7 (Signaling System 7) yang merupakan jaringan khusus untuk menangkap frame kontrol dan sinyal. Mekanisme pengiriman pesan singkat SMS yang serupa juga ditemukan dalam sistem jaringan lain seperti TDMA, PDC, dan cdmaOne. Beda antara sistem jaringan satu dengan yang lainnya adalah ukuran dari pesan SMS itu sendiri yang bergantung pada ukuran frame yang digunakan pada masing-masing sistem. Pada sistem TDMA dan PDC ukuran pesan SMS sama dengan sistem GSM, yaitu 160 byte, dan pada cdma-One ukuran pesan SMS sebesar 256 byte. [4]



Pada akhirnya SMS menjadi layanan messaging yang populer dan digemari oleh pelanggan telepon seluler. Layanan SMS dapat diintegrasikan dengan layanan GSM yang lain seperti voice, data, dan fax, dan karena itu pesan SMS selain digunakan untuk pengiriman pesan person to person juga digunakan untuk notifikasi voice dan fax mail yang datang kepada pelanggan. Selain itu SMS juga berharga murah, bersifat simpel dan personal, serta dalam pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu kesibukan pemakainya, karena mereka dapat mengirim atau menerima pesan pada waktu yang mereka kehendaki.


3. Tahap Perkembangan Aplikasi SMS

Aplikasi SMS berkembang seiring dengan kepopuleran SMS itu sendiri. Aplikasi SMS dikembangkan pertama kali oleh operator network sebagai bagian dari layanan aplikasi jaringan. Namun demikian dengan tersedianya API (Application Programming Interface) untuk pemrograman aplikasi SMS membuat berkembangnya aplikasi-aplikasi SMS dari pengembang pihak ketiga.

Berikut ini adalah sejarah berkembangnya aplikasi SMS yang dimulai dari dibangunnya SMS Center generasi pertama yang dikembangkan perusahaan telekomunikasi CMG di atas jaringan GSM di Eropa. [3]

1. Notifikasi Voice-mail dan SMS Mobile Terminate
Adalah aplikasi pemberitahuan datangnya voice-mail dan pengiriman pesan satu arah dari operator ke perangkat mobile pengguna.

2. SMS Mobile Originate,
Adalah kemampuan komunikasi SMS secara dua arah, yaitu pelanggan dapat mengirim pesan SMS kepada pelanggan yang lain. Diluncurkannya aplikasi ini menaikkan penggunaan SMS sebesar 25% dari semula.

3. Notifikasi E-mail,
Service e-mail yang menyertakan nomor telepon seluler sehingga pelanggan akan mendapat pemberitahuan apabila datang e-mail ke account pelanggan. Layanan ini menaikkan penggunaan SMS sebesar 20%.

4. Layanan Informasi,
Layanan penyediaan informasi umum yang dikirimkan lewat pesan SMS, berupa informasi berita, perjalanan, cuaca, berita olah raga, horoscope, dll. Karena kerumitan dalam pembangunan dan seting server penyedia layanan, layanan ini berkembang relatif lambat dan hanya menaikkan volume penggunaan SMS sebesar 10%. Berikut ini adalah layanan informasi yang diurutkan dari yang paling sering digunakan oleh pelanggan: informasi nomor telepon, mobile chatting, logos, ringing tones, humor, horoscope, stock, info TV, info musik, info cuaca, info bank, berita hangat

5. Program Partner Bisnis.
Operator jaringan mulai membuka peluang usaha untuk mengembangkan SMS Center yang dibangun berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan sebuah perusahaan. SMS Center dibangun untuk membantu proses bisnis dan komunikasi yang ingin dibangun perusahaan menggunakan SMS. SMS Center ini dibangun pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan jaringan komunikasi dan usaha dari perusahaan operator jaringan tersebut. Layanan ini dapat menaikkan volume SMS hingga 20%.

6. SMS Center Generasi Kedua.
SMS Center ini dibangun atas kebutuhan terhadap perangkat dan aplikasi yang dapat menampung traffic SMS dengan adanya kenaikan volume penggunaan SMS. Diharapkan dengan adanya SMS Center generasi baru kehandalan dan kualitas layanan SMS dapat dipertahankan bahkan dinaikkan. Pada tahap ini terbukti kualitas layanan dirasakan meningkat dan volume penggunaan SMS meningkat 10%.

7. SMS Internetworking
Merupakan kerjasama antar operator yang memungkinkan pelanggan dari lain sistem jaringan dapat saling bertukar kiriman SMS, seperti halnya pelanggan dari jaringan satu dapat mengakses voice-mail pelanggan dari jaringan yang lain. Sebelumnya SMS hanya dapat dikirim kepada pelanggan lain yang berada dalam satu jaringan. Layanan ini dirasakan sangat bermanfaat dan mampu melonjakkan volume SMS hingga 50%.

8. SMS untuk pelanggan Pra-Bayar.
Dengan layanan ini diharapkan pelanggan pra-bayar dapat turut menikmati layanan SMS, karena sebelumnya hanya pelanggan pasca-bayar saja yang dapat menggunakan SMS. Diluncurkannya layanan ini membuat volume penggunaan SMS melonjak 100%, dan hal ini sudah diperkirakan karena pelanggan pra-bayar pada umumnya adalah pelanggan dari kaum muda usia yang sangat menggemari layanan untuk saling berkirim SMS. Sebagai contoh, pada jaringan Vodafone di Inggris, walupun jumlah pelanggan pasca-bayar lebih banyak dari pelanggan pra-bayar, pelanggan pra-bayar menggunakan layanan SMS 2 kali lebih sering daripada pelanggan pasca bayar.

9. Predictive Text Input Phones,
Merupakan aplikasi yang terdapat pada handphone pelanggan yang berisi algoritma yang dapat memperkirakan kata-kata yang akan digunakan untuk menyusun kalimat dalam pesan SMS. Aplikasi ini sangat membantu karena penggunaan SMS person to person masih mendominasi penggunaan SMS, dan untuk itu pelanggan membutuhkan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penulisan pesan menggunakan tombol-tombol telepon. Diluncurkannya aplikasi ini menaikkan 25% volume penggunaan SMS.

10. Standarisasi Protokol.
Dengan adanya standarisasi protokol seperti WAP dan SIM Toolkit, maka akan memberi peluang lebih besar kepada pengembang aplikasi dan content developer untuk membangun aplikasi SMS sesuai dengan standar dan dapat dioperasikan di jaringan. Dengan perkembangan ini membuat layanan aplikasi menjadi bervariasi dan semakin menarik pelanggan, dan menaikkan volume SMS hingga 15%.

11. Pengembangan Perangkat Keras pendukung layanan messaging.
Perangkat keras pendukung seperti QWERTY keyboard yang dapat dipasang pada handphone untuk mengetikkan pesan SMS secara cepat dapat menaikkan volume layanan SMS hingga 15%.

Pengembangan aplikasi SMS telah melalui tahap-tahap di atas menjadikan SMS sangat populer dan digemari saat ini. Tahap-tahap ini diyakini tidak akan berhenti dan terus akan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi wireless dan 3G yang tetap menempatkan SMS sebagai layanan utama.


4. Aplikasi SMS di Era GPRS dan 3G

Kehadiran General Packet Radio Service (GPRS) telah memberikan lompatan besar kepada kemajuan teknologi dan layanan jaringan wireless di dunia. GPRS diperkenalkan sebagai teknologi overlay (antara) dari teknologi GSM untuk melompat ke teknologi generasi 3 (3G).

Sebagai teknologi paket data, GPRS merupakan teknologi ideal untuk internet bergerak. Namun demikian keberhasilan sebuah teknologi pada umumnya ditentukan oleh banyaknya pengguna yang menggunakan layanan di dalamnya. Sebelum diperkenalkan GPRS, telah terdapat teknologi (semi) paket data, bearer service yang berharga murah dengan layanan yang efektif, dan memiliki volume penggunaan paling besar, yaitu SMS. Di era GPRS SMS diyakini akan tetap eksis, bahkan akan tampil dengan kecepatan, kualitas, dan layanan data yang semakin meningkat. [7]

Kehadiran GPRS, tidak membuat SMS ditinggalkan. Para pengamat mengatakan bahwa layanan SMS akan tetap dicari dan digunakan secara luas oleh pelanggannya dan bahkan dengan menggunakan fitur-fitur kelebihan GPRS akan dapat meningkatkan kualitas layanannya. Hal tersebut adalah dengan beberapa alasan, yaitu: [7]

a. SMS telah digunakan oleh pelanggan dalam jumlah besar dengan rata-rata penggunaan sebesar rata 23 milyar kiriman per bulan, dan hal ini tidak dapat diabaikan karena pengguna sudah terlanjur terbiasa menggunakannya

b. GPRS akan mengurangi kelemahan SMS yang ada sebelumnya, seperti delay, kecepatan transmisi data, efisiensi frekuensi, dan mampu menghantar SMS sebagai data paket

c. GPRS bersama dengan jaringan penangkap sinyal dalam sistem GSM, dalam satu transaksi akan dapat menyediakan layanan internet bergerak dan SMS secara bersamaan

d. Pesan melalui SMS masih tetap akan banyak dipakai untuk notifikasi dan pemberitahuan dari beberapa layanan seperti voice-fax mail, rincian biaya penggunaan pulsa, pemberitahuan, dll., karena menggunakan SMS lebih murah, simpel, dan efisien

e. GPRS akan memecahkan permasalahan beban jaringan yang ditimbullkan karena meningkatnya penggunaan SMS, karena GPRS akan menjadi jalur alternatif SMS dan akan dilewatkan dalam jaringan sebagai data paket

f. SMS tetap menjadi layanan paling atraktif yang dapat dinikmati oleh pelanggan pra-bayar (selama GPRS masih hanya bisa dinikmati oleh pelanggan pasca-bayar)

g. SMS menyediakan layanan bernilai tambah (value added service) dengan penggunaan yang sederhana dan tidak rumit serta dengan biaya yang sangat murah.

4.1. Arsitektur Sistem GPRS

Dalam sistem jaringan GPRS, SMS-Center (SMSC) tetap digunakan dan menjadi bagian penting dalam sistem. SMSC terletak diantara jaringan circuit-switched dan jaringan packet-switched seperti tergambar dalam gambar 5. SMSC terhubung dengan jaringan circuit-switched melalui jaringan SS7 ke MSC (Mobile Switching Center) dan terhubung ke jaringan packet-switched ke SGSN (Serving GPRS Support Node). MSC adalah terminal pada jaringan seluler yang bertanggungjawab untuk menguhubungkan dan menjaga percakapan telepon dan lalulintas data pada jaringan circuit-switched. Sedang SGSN adalah terminal pertama yang dilalui oleh data packet setelah dipisahkan oleh perangkat pemisah data suara dan data paket yang terpasang di BSC (Base Station Controller). SGSN adalah terminal GPRS yang bertanggungjawab pada koneksi dan mobilitas data paket yang dikirimkan oleh pengguna. [1]



Sebagai layanan penghantar (bearer service), GPRS dan SMS adalah penghantar data yang memiliki kelebihan masing-masing. Keduanya dapat dibandingkan sebagai berikut: [7]

a. GPRS disebut perfect bearer (penghantar terbaik) karena kecepatan, kehandalan, dan efisiensi transmisi data dalam jaringan. Satu paket data GPRS dapat membawa 1500 byte data dan delay transmisi yang hanya sebesar 20 ms. Karena itulah GPRS disebut sebagai perfect bearer untuk akses internet bergerak.

b. SMS disebut sebagai atractive bearer (penghantar yang menarik) karena layanan bernilai tambah, sederhana, dan berharga murah yang diberikannya sehingga sangat menarik dan memiliki pengguna yang sangat besar.

4.2. Fungsi Komplementer SMS dan GPRS

Pengamat yang lain mengatakan bahwa SMS dan GPRS sebenarnya memiliki fungsi yang saling melengkapi (komplementer) antara keduanya. Hal ini dikemukakan dengan beberapa kemungkinan dan alasan yang dapat terjadi, yaitu: [7]

a. GPRS akan memerlukan SMS untuk notifikasi berbagai pemberitahuan menyangkut layanan kepada pelanggannya,

b. SMS memerlukan GPRS sebagai alternatif jalur transmisi yang lebih cepat dan untuk memecahkan berbagai kelemahan yang ada padanya dalam sistem sebelumnya.

c. SMS akan memecahkan masalah transmisi data di area yang tidak terjangkau cakupan jaringan GPRS, dan SMS akan berperan sebagai penghantar data ketika GPRS tidak dapat menjangkau daerah di pedalaman dan pedesaan (rural areas)

d. WAP sebagai protokol internet bergerak dapat menggunakan layanan penghantar (bearer service) baik SMS, GPRS, atau SMS melalui GPRS. Pemilihan antara ketiga layanan pengantar tersebut akan bergantung pada kesibukan di masing-masing jalur data serta daerah cakupan yang dapat dijangkau jaringan GPRS yang apabila berada di luar jangkauan maka SMS dapat berperan menggantikannya.

e. SMS akan berperan sebagai layanan pemberitahuan yang dikirmkan melalui mekanisme push (pemberitahuan mendadak yang teraktivasi oleh suatu software di SMSC karena kondisi tertentu yang diinginkan pengguna), yang kemudian akan memberi akses mudah ke situs internet yang berhubungan dengan pemberitahuan tadi melalui WAP.

f. Hadirnya GPRS akan membantu akselerasi hadirmya kemajuan teknologi messaging, yaitu Enhanced Messaging Service (EMS) dan Multimedia Messaging Service (MMS). Kedua teknologi ini akan membawa data dalam jumlah yang lebih besar dan dengan hadirnya GPRS akan membantu dalam penghantaran datanya.

Dengan kemampuan secara dinamis untuk memilih layanan penghantar antara GPRS atau penghantar circuit switched, kemungkinan hal inilah yang menjadi kunci sukses layanan SMS di era 3G. Kondisi di mana layanan SMS masih luas digunakan oleh pelanggan telepon seluler di masa sekarang dan masa mendatang, maka SMS akan dapat langsung memilih menggunakan jalur GPRS untuk transmisi datanya apabila berada dalam jangkauan jaringan GPRS, dan selanjutnya akan memilih jalur circuit-swithed biasa apabila berada di luar jangkauan. Gambar 6 menggambarkan analogi situasi di atas, di mana digambarkan mobil “SMS” akan ditumpangkan di atas kereta api “GPRS” karena lebih cepat, namun akan menggunakan jalanan biasa apabila jalur kereta api tidak ada. [7]



Dengan melihat apa yang telah dikemukakan di atas, maka investasi pengembangan aplikasi SMS di masa sekarang tidak akan percuma, karena teknologi SMS tidak akan ditinggalkan di era 3G yang akan datang. SMSC akan tetap menjadi bagian integral dalam sistem jaringan GPRS dan bahkan akan membawa dampak pada peningkatan layanan, kecepatan, dan efisiensi data, termasuk dengan akan hadirnya teknologi baru dalam bidang messaging yaitu EMS dan MMS. [7]


5. Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi. Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS.

Berdasarkan mekanisme disitribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS, terdapat empat macam mekanisme penghantaran pesan, yaitu: [8]

a. Pull, yaitu pesan yang dikirimkan ke pengguna berdasarkan permintaan pengguna

b. Push – Event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan kejadian yang berlangsung

c. Push - Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadwal

d. Push – Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profil dan preference dari pengguna

Telah terdapat banyak sekali layanan dan aplikasi berbasis SMS pada saat ini. Aplikasi SMS yang ada di pasaran pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu aplikasi untuk konsumen personal dan aplikasi untuk korporat.

5.1. Aplikasi SMS untuk Konsumen Personal.

Aplikasi untuk konsumen personal hingga saat ini masih mendominasi penggunaan, yaitu hingga 90% pengguna yang memakai aplikasi ini. Aplikasi ini antara lain: [3]

a. Pesan SMS antar pengguna (person to person messaging)
Merupakan layanan yang paling banyak digunakan hingga saat ini di mana pengguna dapat berkirim pesan SMS satu sama lain (dua arah) menggunakan handset mereka masing-masing.

b. Notifikasi Voice dan Fax Mail
Adalah pesan singkat yang memberitahukan datangnya voice-mail dan fax-mail ke mailbox pengguna. Pemberitahuan berisikan identitas pengirim dan waktu datangnya pesan ke dalam mailbox.

c. Notifikasi e-mail internet
Adalah pesan singkat yang memberitahukan datangnya e-mail ke account e-mail pengguna. Aplikasi ini terhubung ke e-mail server dimana terdapat account e-mail dari pengguna yang bersangkutan, sehingga datangnya e-mail dapat segera dideteksi oleh aplikasi yang kemudian meneruskan pesan pemberitahuan ke pengguna lewat SMS. Pesan akan berisi nama pengirim, waktu datangnya e-mail, dan subjek e-mail. Aplikasi dapat pula melakukan seleksi terhadap e-mail yang dapat diteruskan ke pesan SMS dengan permintaan dari pengguna yang bersangkutan.

d. Unified Messaging
Merupakan aplikasi yang dilandasi ide untuk menggabungkan tiga macam messaging, yaitu voicemail, faxmail, dan e-mail, dalam satu account unified messaging box. Dengan demikian hal ini akan memudahkan pengguna dalam menangani berbagai pesan yang ditujukan kepadanya, dan pesan yang masuk ke dalam box akan diteruskan melalui pesan SMS berikut jenis pesan yang masuk, apakah voice-mail, fax-mail, ataupun e-mail.

e. Pusat Informasi
Merupakan layanan yang menyediakan informasi umum dan penting bagi pengguna. Informasi disajikan melalui dua mekanisme, yaitu push-based dimana infomasi diaktivasi oleh aplikasi dan pull-based dimana informasi diminta (di-request) oleh pengguna. Aplikasi informasi yang digemari terutama aplikasi yang memperhatikan kemudahan penggunaan, waktu yang tepat, serta personalisasi dan lokasi di mana pengguna berada. Aplikasi yang populer dan paling digemari antara lain adalah aplikasi informasi nomor telepon, ringtones dan logo, chatting, pesan bergambar, humor, horoscope, stock quotes, info TV, info musik, info cuaca, info bank, berita hangat, dan berita olahraga.

5.2. Aplikasi SMS untuk Korporat

Aplikasi SMS untuk korporat adalah aplikasi SMS yang dikustomisasi berdasarkan kebutuhan terhadap pelayanan informasi dan komunikasi dalam sebuah perusahaan atau kelompok orang. Aplikasi ini masih belum populer dan belum banyak digunakan, walaupun disadari banyak manfaat yang dapat diberikan olehnya. Aplikasi ini dapat dikembangkan berdasarkan kreatifitas pengembang berdasarkan manfaat sepenuhnya yang dapat diberikan kepada pelanggan perusahaan yang membutuhkannya. Aplikasi yang dapat dikembangkan tersebut antara lain: [3]

a. E-mail korporat
Adalah layanan bagi karyawan perusahaan yang memiliki account di e-mail server perusahaan untuk dapat memantau datangnya e-mail melalui pesan SMS.

b. Program Affinity
Merupakan jenis layanan yang pada awalnya merupakan kerja sama dari operator network dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki pelanggan cukup besar, seperti perusahaan TV, Radio, klub eksekutif, supermarket, perusahaan penerbangan, atau bank. Aplikasi SMS dapat dikembangkan untuk memberikan pelayanan pelanggan dengan kiriman pesan seperti informasi layanan perusahaan, undangan pertemuan, status pembelian barang, status peminjaman video, pemberitahuan jadwal periksa kesehatan, pemberitahuan pengambilan obat, dsb. Layanan ini pada dasarnya merupakan bagian dari pelayanan (khusus) terhadap konsumen atau pelanggan yang nantinya diharapkan dapat lebih menumbuhkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan.

c. Mobile Banking
Merupakan salah satu jenis program affinity untuk layanan perusahaan perbankan. Layanan ini memberikan kemudahan kepada pelanggan nasabah sebuah bank dalam bertransaksi melalui rekeningnya. Melalui layanan ini maka pekerjaan-pekerjaan seperti, transfer uang, pengecekan status rekening, pemberitahuan masuknya sejumlah uang dapat dilakukan melalui pengiriman pesan SMS. Karena layanan ini sangat erat dengan isu mengenai keamanan, maka layanan ini biasanya menyertakan elemen SIM Application Toolkit untuk dipasang di dalam handset pelanggan yang bersangkutan yang dapat menjamin privacy dan keamanan dari transaksi yang dilakukan.

d. E-commerce
Merupakan perdagangan elektronik dimana transaksi perdagangannya dapat dilakukan melalui pesan SMS. Layanan ini serupa dengan layanan mobile banking karena pembayaran dalam suatu transaksi biasanya dilakukan melalui transfer rekening pengguna ke rekening penjual. Layanan ini biasanya melibatkan SIM Application Toolkit.

e. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)
Pesan melalui SMS akan sangat mengurangi waktu dan biaya untuk pekerjaan customer service. Pemberitahuan mengenai pelayanan baru, status pelayanan dll., yang selama ini dilakukan melalui hubungan telepon dapat dilakukan menggunakan pesan SMS.

f. Penentuan lokasi (positioning)
Aplikasi ini mengintegrasikan aplikasi GPS (Global Positioning System) yang berbasis satelit dengan pesan melalui SMS yang dapat memberitahukan kepada orang lain mengenai keberadaan seseorang.

g. Pemantauan pekerjaan (Job dispatch)
Layanan ini akan menggunakan pesan SMS untuk komunikasi antara staf yang bekerja di kantor dengan staf yang bekerja di lapangan. Staf pekerja di kantor dapat memantau status suatu pekerjaan di lapangan dengan berkomunikasi lewat SMS melalui aplikasi yang interaktif pekerja di lapangan. Layanan ini akan sangat memudahkan serta menambah efisiensi pekerjaan.

h. Remote Monitoring
Layanan ini dibangun untuk memantau kinerja suatu perangkat atau mesin dalam suatu pabrik, seperti mesin penggiling, mesin uap, komputer server, mesin pengukur ketinggian air, dll. Layanan dibangun dengan aplikasi yang dapat secara otomatis melaporkan kejadian dimana kinerja suatu alat mencapai titik kritis tertentu, maka pada saat itu juga aplikasi akan secara elektronis segera mengirim pesan pemberitahuan melalui SMS ke handset administrator atau penanggung jawab alat tersebut. Layanan ini akan memudahkan pekerja untuk memantau kinerja suatu peralatan tanpa harus selalu menungguinya di depannya.

i. Pelelangan
Pelelangan suatu barang pada saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis SMS. Dengan layanan ini pengguna dapat berada di tempat manapun untuk dapat berpartisipasi dalam event pelelangan barang. Mekanisme aplikasi ini mirip dengan chatting, karena pesan yang dikirmkan pengguna akan di-broadcast­ ke pengguna yang lain yang mengikuti lelang. Pengguna sebelumnya harus melalui prosedur pendaftaran tertentu sebelum dapat mengikuti lelang.

j. Jajak Pendapat
Jajak pendapat yang diadakan oleh suatu media atau organisasi terhadap suatu permasalahan tertentu dapat dilakukan menggunakan aplikasi SMS. Di sini aplikasi akan menampung pesan SMS yang masuk berdasarkan pendapat yang diberikan pengguna. Aplikasi juga melakukan kontrol terhadap kemungkinan terdapatnya 2 suara yang sama yang memberikan pendapatnya dengan menolak suara yang kedua.


6. Peluang Bisnis Aplikasi SMS

6.1. Industri Aplikasi Data Wireless

Jauh sebelum diperkenalkannya internet bergerak, pada awalnya industri komunikasi bergerak (mobile communication industry) masih didominasi oleh operator-operator komunikasi yang pada dasarnya adalah penyedia akses jaringan bagi pelanggan (subscriber). Mereka menjadi pelaku utama yang menghubungkan konsumen dengan pelayanan jaringan melalui penjualan akses pelanggan ke jaringan (subscription). Dengan menjadi pelanggan atau subscriber jaringan, pelanggan akan mendapatkan akses jaringan dan pelayanan sebagaimana disediakan oleh operator jaringan tersebut.

Keadaan demikian menjadi berubah drastis seiring dengan diperkenalkannya internet bergerak (mobile internet) yang diawali dengan disepakatinya protokol standar untuk akses internet bergerak yaitu WAP (Wireless Application Protocol). Protokol ini diciptakan melalui kesepakatan pelaku-pelaku bisnis komunikasi bergerak terkemuka di dunia yang tergabung dalam WAP-Forum. Dengan diperkenalkannya WAP dan internet bergerak, maka arsitektur pengembangan aplikasi yang semula bersifat tertutup dan vendor-technology oriented menjadi arsitektur terbuka yang terbagi atas layer-layer berdasar logika entitas fungsional (baca bab 2). Dengan arsitektur demikian akan membuka peluang baru bagi banyak pihak untuk terlibat dalam pengembangan industri telekomunikasi bergerak. Pihak-pihak tersebut seperti pengembang perangkat lunak, perusahaan web-design, operator jaringan, operator telekomunikasi, internet service provider (ISP), penyedia content, dan lain-lain, akan berada dalam satu panggung dan kemudian berkompetisi untuk dapat mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari bisnis internet bergerak ini. Keadaan demikian memberi keuntungan bagi pelanggan yang dapat memilih dan menikmati pelayanan yang sebaik-baiknya yang dia inginkan dengan harga yang kompetitif pula.

Kunci untuk meraih sukses dalam bisnis komunikasi dan aplikasi mobile internet tentu didasarkan pada jumlah pengguna yang memanfaatkannya. Oleh karena itu maka untuk meraih sukses dalam bisnis ini kita perlu berorientasi pada pengguna dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan mereka. Kunci penting tersebut antara lain: [1]

a. Isi dan kemasan (Content)
Pengguna harus dirangsang untuk menggunakan mobile internet yang dikemas dengan aplikasi dan isi yang menarik dan menggambarkan kebutuhan mereka sehari-hari.

b. Pemasaran aktif (Massive Marketing)
Untuk memperkenalkan internet bergerak, maka perlu dilakukan pemasaran besar-besaran kepada calon pengguna mengenai kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh internet bergerak.

c. Rantai pembagian keuntungan (Shared Value Chain)
Untuk menjalankan bisnis ini maka perusahaan perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan bisnis ini dengan perjanjian pembagian pendapatan yang saling menguntungkan. Sebagai contoh adalah, sebagai penyedia aplikasi dan layanan (application service provider) aplikasi yang kita bangun tidak akan berjalan tanpa akses jaringan, dan untuk itu kita perlu melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan operator jaringan yang dapat menjangkau pelanggan dimana aplikasi akan kita jalankan dengan pembagian pendapatan yang saling menguntungkan.

d. Perangkat komunikasi bergerak (Handset)
Keberhasilan bisnis tergantung dari dukungan perangkat komunikasi yang tersedia dengan fitur dan fasilitas akses internet bergerak dengan kemudahan pengoperasian dan harga yang terjangkau.

e. Harga yang menarik (Attractive Pricing)
Penyediaan layanan dan aplikasi tidak akan berhasil apabila pelanggan dibebani harga yang terlalu mahal. Untuk itu diperlukan efisiensi untuk dapat menyediakan akses pelayanan terhadap pelanggan dengan harga yang kompetitif.

f. Kemudahan dalam penggunaan (Ease of use)
Fitur dan fasilitas aplikasi yang dapat dioperasikan secara mudah dan sederhana (tidak rumit) akan sangat membantu menarik pelanggan untuk menggunakan aplikasi dan layanan yang disediakan.

Pengembangan aplikasi internet bergerak pada dasarnya memiliki perbedaan mendasar dibanding aplikasi internet konvensional. Kelebihan dari aplikasi internet bergerak terutama didasarkan kepada kemampuannya memperhatikan ketiga elemen penting di bawah ini (lihat bab 2): [1]
a. Personalisasi (personalization)
b. Selalu online (allways online)
c. Mobilitas pengguna (mobility)

6.2. Kemampuan Jelajah SMS (SMS Roaming)

Kunci sukses SMS terletak pula pada kemampuannya untuk melakukan jelajah atau roaming ke segala penjuru daerah dan dunia. Pelanggan merasa bahwa jika mereka mampu melakukan komunikasi suara menjelajah jaringan dunia, maka komunikasi menggunakan SMS-pun seharusnya dapat dilakukan demikian. Operator jaringan di dunia pun telah menyadari hal ini dan melakukan berbagai kesepakatan untuk mengeluarkan kebijaksanaan mengenai interkoneksi SMS ke seluruh negara pemilik jaringan wireless.

Sebelum diluncurkan, terdapat 2 kendala untuk dapat dilakukannya roaming SMS. Kendala ini terutama terjadi kepada operator dari negara berbeda atau dengan teknologi jaringan yang berbeda. Kendala tersebut adalah: [3]

a. Perspektif komersial, yaitu kenyataan di mana di masing-masing negara memberlakukan biaya dan pelayanan pengiriman SMS yang berbeda-beda. Operator yang memberlakukan harga yang lebih tinggi akan merasa dirugikan, karena pelanggan akan menggunakan nomor service center dari operator yang lain untuk mengirimkan pesan SMS-nya. Kendala ini akhirnya dipecahkan dengan kesepakatan mengenai penyeragaman harga pengiriman SMS untuk seluruh operator jaringan.

b. Perspektif Tehnikal, yaitu operator jaringan yang kadangkala merasa terganggu dengan kiriman SMS yang berasal dari operator jaringan kompetitornya, karena pada dasarnya pesan SMS adalah menggunakan frame kontrol dan sinyal pada kanal jaringan yang juga digunakan untuk set-up dial telepon dan pekerjaan kontrol lainnya. Hal ini tentunya membebani jaringan mereka. Kendala ini dapat diselesaikan dengan pemanfaatan aplikasi firewall di server operator.

Namun demikian, untuk pengiriman SMS melalui jaringan GSM tidaklah diperlukan kesepakatan spesifik mengenai roaming SMS. Pada dasarnya roaming internasional untuk pengiriman SMS dapat dilakukan secara otomatis, apabila: [3]

a. Operator jaringan GSM di masing-masing negara telah melakukan kesepakatan roaming komunikasi suara

b. Operator jaringan GSM di masing-masing negara tersebut mendukung pengiriman SMS

c. Persamaan standar baik harga maupun teknis mengenai pengiriman SMS di masing-masing jaringan

6.3. Peluang Bisnis Saat Ini

Untuk dapat berhasil dalam bisnis internet bergerak pada umumnya dan aplikasi SMS pada khususnya, seorang pengembang harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mambangun dan mengimplementasikan aplikasinya. Pertimbangan tersebut terutama adalah pada tiga hal berikut ini: [1]

a. Teknologi jaringan yang akan digunakan
Dengan mengetahui teknologi jaringan yang akan digunakan berarti pengembang harus dapat mengantisipasi berbagai macam perkembangan maupun teknologi baru yang akan diterapkan pada jaringan. Antisipasi terhadap perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi jenis aplikasi yang dapat dikembangkan yang dipertimbangkan antara lain dari karakteristik jaringan yang baru, pelayanan apa yang dapat diberikan, kecepatan data dan QoS yang mendukung pengembangan aplikasi. Antisipasi perkembangan lain adalah mengenai bagaimana pola pengembangan jaringan di masa mendatang serta kondisi jaringan di wilayah atau negara sekitar dalam kaitannya bagi kemampuan aplikasi melakukan jelajah (roaming) antar jaringan.

b. Perilaku dan pola bisnis operator jaringan
Dalam kondisi perubahan yang sangat cepat, pengembang perlu pula untuk selalu memantau perilaku dan pola bisnis operator jaringan. Perilaku operator jaringan dalam hal ini adalah apakah dia akan membangun aplikasi baru atau menawarkan pengembangannya kepada pihak ketiga. Jenis aplikasi apa yang akan dikembangkan juga perlu menjadi perhatian, karena sedikit banyak akan mempengaruhi aplikasi yang akan kita bangun baik pengaruh yang memberi dukungan maupun yang merugikan. Pengembangan aplikasi GPS atau sistem pembayaran oleh operator jaringan, dalam banyak hal tentu akan mendukung aplikasi e-commerce atau mobile banking yang akan kita kembangkan.

c. Kebutuhan pelanggan (konsumen)
Dan akhirnya kita tentu harus melihat peluang bisnis dengan melihat sisi kebutuhan pasar konsumen yang nantinya akan menggunakan aplikasi kita. Seperti telah disebutkan di atas, pasar pelanggan aplikasi data wireless tertarik dengan aplikasi yang memperhatikan aspek personalisasi (termasuk lokasi) pelanggan, mobilitas pengguna, serta kondisi yang selalu online. Ketiga hal tersebut mendasari kebutuhan spesifik lain dari konsumen dengan mengembangkan karakteristik segmen-segmen pelanggan yang akan menjadi tujuan pasar.

Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, berikut ini adalah berbagai realitas dan kondisi yang terjadi pada saat ini, sehubungan dengan masa depan dan peluang pengembangan aplikasi berbasis SMS di Indonesia:

a. Kondisi jaringan (teknologi jaringan)

i. GPRS telah diluncurkan dan masih merupakan teknologi yang baru dengan jangkauan jaringan dan ketersediaan handset yang terbatas
ii. EDGE dan UMTS adalah siklus berikutnya dari pengembangan jaringan yang diperkirakan akan dapat diterapkan dalam 2-3 tahun lagi
iii. Layanan SMS dan WAP yang telah berjalan dan berhasil di jaringan 2G akan bermigrasi ke jaringan 3G menggunakan teknologi paket data

b. Kondisi operator jaringan

i. Operator jaringan di Indonesia bertindak pula sebagai pengembang aplikasi dan penyedia layanan aplikasi, dengan produk-produk layanan seperti mobile banking, layanan pusat informasi, dan free-sms.
ii. Tiga operator jaringan telah melakukan kesepakatan SMS antar operator sejak tanggal 8 Mei 2001
iii. Aplikasi SMS yang dibangun operator jaringan sudah mulai memasuki pasar aplikasi berbasis korporat dengan telah diluncurkannya aplikasi mobile banking di beberapa bank, dan selebihnya masih terbatas pada aplikasi berbasis konsumen seperti layanan informasi entertainment, ringing tones, dan pesan bergambar
iv. SMS positioning dan aplikasi voice user interface belum berkembang walaupun telah ada upaya pihak ketiga yang mengembangkan aplikasi
v. Operator jaringan di Indonesia saat ini pada umumnya sedang bersiap untuk menerapkan teknologi GPRS dan aplikasi yang mendukungnya. Aplikasi internet bergerak berbasis WAP merupakan aplikasi yang sedang digalakkan pengembangannya
vi. Belum banyak terdapat pengembang dan penyedia layanan dan aplikasi dari pihak ketiga diluar operator jaringan di Indonesia karena belum jelasnya aturan main dan pembagian keuntungan dari pendapatan yang harus dilakukan dengan operator jaringan.
vii. Pada bulan Oktober 2001 diadakan konferensi “SMS Messaging Summit” di Singapura yang membahas peran dan masa depan layanan SMS di Asia Pasifik.

c. Kondisi konsumen

i. SMS telah memiliki pasar yang cukup besar di Indonesia, dan akan terus berkembang di masa yang akan datang.
ii. Penggunaan SMS di Indonesia adalah sebesar 210 juta pesan per bulan (dari sekitar 5,3 juta subscriber telepon seluler), dengan perincian 90 juta pesan SMS dari pelanggan Telkomsel, 66 juta dari pelanggan Satelindo, dan 54 juta dari pelanggan pro-XL (data hingga Juli 2001)
iii. WAP masih kurang dikenal dan belum banyak digunakan di Indonesia karena masih terbatasnya operator dan aplikasi yang mendukungnya. WAP juga tidak populer karena biaya yang mahal untuk mengaksesnya
iv. 90% penggunaan SMS masih berbasis konsumen dengan penggunaan terbesar untuk person to person messaging. Penggunaan SMS berbasis konsumen lainnya yang digemari terutama berbasis entertainment yaitu ringing tones, pesan bergambar, informasi berita hangat, dan horoscope.
v. Handset yang tersedia di pasaran pada umumnya mampu untuk mengirimkan SMS. Handset dengan kemampuan pengiriman data GPRS masih terbatas.
vi. Pasar anak muda tetap menjadi target pasar yang paling menjanjikan
vii. Pasar korporat tetap menjanjikan, dan telah dimulai dengan diluncurkannya aplikasi mobile banking dan affinity program di beberapa bank dan perusahaan jasa. Pasar lain yang belum disentuh adalah perusahaan di sektor transportasi (penerbangan, kereta api, taksi, bus), rumah makan, rumah sakit, klub eksekutif, dll.

Teknologi & Bisnis Short Messaging Service

Tantangan Aplikasi Mobile Generasi 3 (3G)

Oleh: toni satriyantono [submitted: April 20, 2002]

1. Pendahuluan

Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging yang paling populer di dunia. Hal ini dibuktikan dengan sukses tak terduga seperti ditunjukkan grafik pertumbuhan penggunaan SMS selama 2 tahun terakhir (gambar 1). Hingga bulan September 2001 terhitung rata-rata terdapat 23 milyar kiriman SMS per bulan. Pengamat bahkan memperkirakan jumlah kiriman 30 milyar SMS per bulan di akhir 2001 dan berlanjut hingga 100 milyar kiriman SMS di tahun 2004! (sumber: www.gsmworld.com).



SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang bisnis di pasar konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman SMS di dunia 90% masih merupakan kiriman jenis person to person. Namun demikian, SMS sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis industri dengan berbagai macam layanan, seperti m-commerce, location-based service, periklanan, voting, games, entertainment, dsb. [3]

SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan GSM karena SMS dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data konfigurasi dari handset GSM dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan daripada sebagai bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya bukan merupakan solusi dari hasil pemikiran serius. Namun demikian pada akhirnya SMS menjadi sukses secara tak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia. Hal ini tentunya memberikan pendapatan ekstra bagi operator jaringan yang akan memperoleh bayaran untuk tiap kiriman SMS melalui jaringannya. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh: [8]

a. Harga per kiriman tetap/ konstan
Apabila beban biaya telepon bervariasi maka beban biaya kiriman SMS tetap/ konstan. Hal ini berpengaruh terutama kepada pelanggan yang menggunakan kartu GSM pra-bayar yang mempunyai kredit pulsa terbatas pada telepon selulernya.
b. Keamanan dan Kesopanan
Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum, maka berbicara menggunakannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman, namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga.
c. Tidak mengganggu penerima
Seperti halnya e-mail, SMS sebagai alat komunikasi tidak mengganggu penerima, karena penerima bisa memutuskan kemudian kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.
d. Handal (reliable)
Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirimkan data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut. Tidak seperti pager, ketika pesan SMS terkirim dan masuk ke gateway dan gateway berhasil mengirimkannya ke nomor tujuan, gateway kemudian mengirim pesan acknowledgement ke pengirim bahwa pesan telah terkirim.


2. Arsitektur dan Teknologi SMS

SMS atau Short Message Service pada awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM. SMS semula hanyalah merupakan layanan yang bersifat komplementer terhadap dua layanan utama sistem GSM (atau sistem 2G pada umumnya) yaitu layanan voice dan switched data. Namun karena keberhasilan SMS yang tidak terduga, dengan ledakan pelanggan yang mempergunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem. Dalam forum studi dan diskusi dan pembicaraan mengenai standar 3G, SMS (atau disebut layanan messaging) tetap disebut sebagai layanan penting yang diperlukan dan menjadi bagian dari standar 3G. Dalam standar 3G - IMT 2000, tersebutt 4 layanan utama 3G, yaitu: [4]
a. Voice
Layanan voice tetap merupakan layanan utama 3G, yang diharapkan akan menyamai kualitas layanan voice pada jaringan PSTN.
b. Messaging
Layanan messaging SMS pada 3G akan dikembangkan menjadi EMS (Enhanced Messaging Service) yang mampu e-mail attachment serta merupakan bagian dari layanan Unified Messaging, dan kemudian MMS (Multimedia Messaging Service) yang merupakan messaging dengan kemampuan image attachment.
c. Packet Data
Teknologi switched data pada 2G akan ditinggalkan dan diganti menjadi teknologi paket data yang lebih cepat dan efisien. Teknologi paket data ini menjadi dipercaya menjadi teknologi yang akan menjadi pembuka perkembangan internet bergerak (mobile internet).
d. Streaming Multimedia
Seiring dengan diperkenalkannya standar 3G mengenai teknologi paket data dan peningkatan efisiensi jaringan, maka kecepatan data (data rate) pada jaringan wireless dapat mencapai 2 Mbps yang akan memungkinkan streaming data multimedia yang akan menjadi bagian dari layanan videoconferencing/ videophones dan telepresence.

Sebagai bagian dari sistem GSM, SMS adalah layanan yang sebenarnya merupakan bearer sevice atau packet pengirim dari data GSM. Bearer service ini bekerja pada layer fisik yang merupakan layer terbawah dari protokol aplikasi data GSM. Arsitektur sistem GSM sendiri adalah seperti tergambar dalam gambar 2.



SMS merupakan layanan messaging yang pada umumnya terdapat pada setiap sistem jaringan wireless digital. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada perangkat bergerak (mobile device). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu paket/ frame yang berkapasitas maksimal 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa160 karakter huruf latin atau 70 karakter alfabet non-latin seperti alfabet Arab atau Cina. [3]

SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. [8] Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected/ online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Hal ini mirip dengan mekanisme store and forward pada protokol SMTP yang digunakan dalam pengiriman e-mail internet. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah, penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak. [8]



Keterbatasan SMS adalah pada ukuran pesan yang dapat dikirimkan, yaitu maksimal sebesar 160 byte. Keterbatasan ini disebabkan karena mekanisme transmisi SMS itu sendiri. SMS pada awalnya adalah layanan yang ditambahkan pada sistem GSM yang digunakan untuk mengirimkan data mengenai konfigurasi dari handset pelanggan GSM. SMS dikirmkan menggunakan signalling frame pada kanal frekuensi atau time slot frame GSM yang biasanya digunakan untuk mengirimkan pesan untuk kontrol dan sinyal setup panggilan telepon, seperti pesan singkat tentang kesibukan jaringan atau pesan CLI (Caller Line indentification). [4] Frame ini bersifat khusus dan ada pada setiap panggilan telepon serta tidak dapat digunakan untuk membawa voice atau data dari pelanggan. Ukuran frame pada sistem GSM sendiri adalah sebesar 1250 bit (kurang lebih sama dengan 160 byte) (gambar 4). Karena hanya menggunakan satu frame inilah pengiriman pesan SMS menjadi sangat murah, karena beban biaya hanya dihitung dari penggunaan satu frame melalui kanal rekuensi. Pengiriman SMS menggunakan frame pada kanal frekuensi adalah berarti SMS dikirim oleh pengirim ke nomor telepon tertentu yang bertindak sebagai SMSC (SMS-Center) dan kemudian SMSC bertugas untuk meneruskannya ke penerima. Pengiriman SMS berlangsung cepat karena, seperti terlihat pada gambar 2.10, SMSC selain terhubung ke LAN aplikasi juga terhubung ke MSC (Mobile Switching Network) melalui SS7 (Signaling System 7) yang merupakan jaringan khusus untuk menangkap frame kontrol dan sinyal. Mekanisme pengiriman pesan singkat SMS yang serupa juga ditemukan dalam sistem jaringan lain seperti TDMA, PDC, dan cdmaOne. Beda antara sistem jaringan satu dengan yang lainnya adalah ukuran dari pesan SMS itu sendiri yang bergantung pada ukuran frame yang digunakan pada masing-masing sistem. Pada sistem TDMA dan PDC ukuran pesan SMS sama dengan sistem GSM, yaitu 160 byte, dan pada cdma-One ukuran pesan SMS sebesar 256 byte. [4]



Pada akhirnya SMS menjadi layanan messaging yang populer dan digemari oleh pelanggan telepon seluler. Layanan SMS dapat diintegrasikan dengan layanan GSM yang lain seperti voice, data, dan fax, dan karena itu pesan SMS selain digunakan untuk pengiriman pesan person to person juga digunakan untuk notifikasi voice dan fax mail yang datang kepada pelanggan. Selain itu SMS juga berharga murah, bersifat simpel dan personal, serta dalam pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu kesibukan pemakainya, karena mereka dapat mengirim atau menerima pesan pada waktu yang mereka kehendaki.


3. Tahap Perkembangan Aplikasi SMS

Aplikasi SMS berkembang seiring dengan kepopuleran SMS itu sendiri. Aplikasi SMS dikembangkan pertama kali oleh operator network sebagai bagian dari layanan aplikasi jaringan. Namun demikian dengan tersedianya API (Application Programming Interface) untuk pemrograman aplikasi SMS membuat berkembangnya aplikasi-aplikasi SMS dari pengembang pihak ketiga.

Berikut ini adalah sejarah berkembangnya aplikasi SMS yang dimulai dari dibangunnya SMS Center generasi pertama yang dikembangkan perusahaan telekomunikasi CMG di atas jaringan GSM di Eropa. [3]

1. Notifikasi Voice-mail dan SMS Mobile Terminate
Adalah aplikasi pemberitahuan datangnya voice-mail dan pengiriman pesan satu arah dari operator ke perangkat mobile pengguna.

2. SMS Mobile Originate,
Adalah kemampuan komunikasi SMS secara dua arah, yaitu pelanggan dapat mengirim pesan SMS kepada pelanggan yang lain. Diluncurkannya aplikasi ini menaikkan penggunaan SMS sebesar 25% dari semula.

3. Notifikasi E-mail,
Service e-mail yang menyertakan nomor telepon seluler sehingga pelanggan akan mendapat pemberitahuan apabila datang e-mail ke account pelanggan. Layanan ini menaikkan penggunaan SMS sebesar 20%.

4. Layanan Informasi,
Layanan penyediaan informasi umum yang dikirimkan lewat pesan SMS, berupa informasi berita, perjalanan, cuaca, berita olah raga, horoscope, dll. Karena kerumitan dalam pembangunan dan seting server penyedia layanan, layanan ini berkembang relatif lambat dan hanya menaikkan volume penggunaan SMS sebesar 10%. Berikut ini adalah layanan informasi yang diurutkan dari yang paling sering digunakan oleh pelanggan: informasi nomor telepon, mobile chatting, logos, ringing tones, humor, horoscope, stock, info TV, info musik, info cuaca, info bank, berita hangat

5. Program Partner Bisnis.
Operator jaringan mulai membuka peluang usaha untuk mengembangkan SMS Center yang dibangun berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan sebuah perusahaan. SMS Center dibangun untuk membantu proses bisnis dan komunikasi yang ingin dibangun perusahaan menggunakan SMS. SMS Center ini dibangun pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan jaringan komunikasi dan usaha dari perusahaan operator jaringan tersebut. Layanan ini dapat menaikkan volume SMS hingga 20%.

6. SMS Center Generasi Kedua.
SMS Center ini dibangun atas kebutuhan terhadap perangkat dan aplikasi yang dapat menampung traffic SMS dengan adanya kenaikan volume penggunaan SMS. Diharapkan dengan adanya SMS Center generasi baru kehandalan dan kualitas layanan SMS dapat dipertahankan bahkan dinaikkan. Pada tahap ini terbukti kualitas layanan dirasakan meningkat dan volume penggunaan SMS meningkat 10%.

7. SMS Internetworking
Merupakan kerjasama antar operator yang memungkinkan pelanggan dari lain sistem jaringan dapat saling bertukar kiriman SMS, seperti halnya pelanggan dari jaringan satu dapat mengakses voice-mail pelanggan dari jaringan yang lain. Sebelumnya SMS hanya dapat dikirim kepada pelanggan lain yang berada dalam satu jaringan. Layanan ini dirasakan sangat bermanfaat dan mampu melonjakkan volume SMS hingga 50%.

8. SMS untuk pelanggan Pra-Bayar.
Dengan layanan ini diharapkan pelanggan pra-bayar dapat turut menikmati layanan SMS, karena sebelumnya hanya pelanggan pasca-bayar saja yang dapat menggunakan SMS. Diluncurkannya layanan ini membuat volume penggunaan SMS melonjak 100%, dan hal ini sudah diperkirakan karena pelanggan pra-bayar pada umumnya adalah pelanggan dari kaum muda usia yang sangat menggemari layanan untuk saling berkirim SMS. Sebagai contoh, pada jaringan Vodafone di Inggris, walupun jumlah pelanggan pasca-bayar lebih banyak dari pelanggan pra-bayar, pelanggan pra-bayar menggunakan layanan SMS 2 kali lebih sering daripada pelanggan pasca bayar.

9. Predictive Text Input Phones,
Merupakan aplikasi yang terdapat pada handphone pelanggan yang berisi algoritma yang dapat memperkirakan kata-kata yang akan digunakan untuk menyusun kalimat dalam pesan SMS. Aplikasi ini sangat membantu karena penggunaan SMS person to person masih mendominasi penggunaan SMS, dan untuk itu pelanggan membutuhkan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penulisan pesan menggunakan tombol-tombol telepon. Diluncurkannya aplikasi ini menaikkan 25% volume penggunaan SMS.

10. Standarisasi Protokol.
Dengan adanya standarisasi protokol seperti WAP dan SIM Toolkit, maka akan memberi peluang lebih besar kepada pengembang aplikasi dan content developer untuk membangun aplikasi SMS sesuai dengan standar dan dapat dioperasikan di jaringan. Dengan perkembangan ini membuat layanan aplikasi menjadi bervariasi dan semakin menarik pelanggan, dan menaikkan volume SMS hingga 15%.

11. Pengembangan Perangkat Keras pendukung layanan messaging.
Perangkat keras pendukung seperti QWERTY keyboard yang dapat dipasang pada handphone untuk mengetikkan pesan SMS secara cepat dapat menaikkan volume layanan SMS hingga 15%.

Pengembangan aplikasi SMS telah melalui tahap-tahap di atas menjadikan SMS sangat populer dan digemari saat ini. Tahap-tahap ini diyakini tidak akan berhenti dan terus akan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi wireless dan 3G yang tetap menempatkan SMS sebagai layanan utama.


4. Aplikasi SMS di Era GPRS dan 3G

Kehadiran General Packet Radio Service (GPRS) telah memberikan lompatan besar kepada kemajuan teknologi dan layanan jaringan wireless di dunia. GPRS diperkenalkan sebagai teknologi overlay (antara) dari teknologi GSM untuk melompat ke teknologi generasi 3 (3G).

Sebagai teknologi paket data, GPRS merupakan teknologi ideal untuk internet bergerak. Namun demikian keberhasilan sebuah teknologi pada umumnya ditentukan oleh banyaknya pengguna yang menggunakan layanan di dalamnya. Sebelum diperkenalkan GPRS, telah terdapat teknologi (semi) paket data, bearer service yang berharga murah dengan layanan yang efektif, dan memiliki volume penggunaan paling besar, yaitu SMS. Di era GPRS SMS diyakini akan tetap eksis, bahkan akan tampil dengan kecepatan, kualitas, dan layanan data yang semakin meningkat. [7]

Kehadiran GPRS, tidak membuat SMS ditinggalkan. Para pengamat mengatakan bahwa layanan SMS akan tetap dicari dan digunakan secara luas oleh pelanggannya dan bahkan dengan menggunakan fitur-fitur kelebihan GPRS akan dapat meningkatkan kualitas layanannya. Hal tersebut adalah dengan beberapa alasan, yaitu: [7]

a. SMS telah digunakan oleh pelanggan dalam jumlah besar dengan rata-rata penggunaan sebesar rata 23 milyar kiriman per bulan, dan hal ini tidak dapat diabaikan karena pengguna sudah terlanjur terbiasa menggunakannya

b. GPRS akan mengurangi kelemahan SMS yang ada sebelumnya, seperti delay, kecepatan transmisi data, efisiensi frekuensi, dan mampu menghantar SMS sebagai data paket

c. GPRS bersama dengan jaringan penangkap sinyal dalam sistem GSM, dalam satu transaksi akan dapat menyediakan layanan internet bergerak dan SMS secara bersamaan

d. Pesan melalui SMS masih tetap akan banyak dipakai untuk notifikasi dan pemberitahuan dari beberapa layanan seperti voice-fax mail, rincian biaya penggunaan pulsa, pemberitahuan, dll., karena menggunakan SMS lebih murah, simpel, dan efisien

e. GPRS akan memecahkan permasalahan beban jaringan yang ditimbullkan karena meningkatnya penggunaan SMS, karena GPRS akan menjadi jalur alternatif SMS dan akan dilewatkan dalam jaringan sebagai data paket

f. SMS tetap menjadi layanan paling atraktif yang dapat dinikmati oleh pelanggan pra-bayar (selama GPRS masih hanya bisa dinikmati oleh pelanggan pasca-bayar)

g. SMS menyediakan layanan bernilai tambah (value added service) dengan penggunaan yang sederhana dan tidak rumit serta dengan biaya yang sangat murah.

4.1. Arsitektur Sistem GPRS

Dalam sistem jaringan GPRS, SMS-Center (SMSC) tetap digunakan dan menjadi bagian penting dalam sistem. SMSC terletak diantara jaringan circuit-switched dan jaringan packet-switched seperti tergambar dalam gambar 5. SMSC terhubung dengan jaringan circuit-switched melalui jaringan SS7 ke MSC (Mobile Switching Center) dan terhubung ke jaringan packet-switched ke SGSN (Serving GPRS Support Node). MSC adalah terminal pada jaringan seluler yang bertanggungjawab untuk menguhubungkan dan menjaga percakapan telepon dan lalulintas data pada jaringan circuit-switched. Sedang SGSN adalah terminal pertama yang dilalui oleh data packet setelah dipisahkan oleh perangkat pemisah data suara dan data paket yang terpasang di BSC (Base Station Controller). SGSN adalah terminal GPRS yang bertanggungjawab pada koneksi dan mobilitas data paket yang dikirimkan oleh pengguna. [1]



Sebagai layanan penghantar (bearer service), GPRS dan SMS adalah penghantar data yang memiliki kelebihan masing-masing. Keduanya dapat dibandingkan sebagai berikut: [7]

a. GPRS disebut perfect bearer (penghantar terbaik) karena kecepatan, kehandalan, dan efisiensi transmisi data dalam jaringan. Satu paket data GPRS dapat membawa 1500 byte data dan delay transmisi yang hanya sebesar 20 ms. Karena itulah GPRS disebut sebagai perfect bearer untuk akses internet bergerak.

b. SMS disebut sebagai atractive bearer (penghantar yang menarik) karena layanan bernilai tambah, sederhana, dan berharga murah yang diberikannya sehingga sangat menarik dan memiliki pengguna yang sangat besar.

4.2. Fungsi Komplementer SMS dan GPRS

Pengamat yang lain mengatakan bahwa SMS dan GPRS sebenarnya memiliki fungsi yang saling melengkapi (komplementer) antara keduanya. Hal ini dikemukakan dengan beberapa kemungkinan dan alasan yang dapat terjadi, yaitu: [7]

a. GPRS akan memerlukan SMS untuk notifikasi berbagai pemberitahuan menyangkut layanan kepada pelanggannya,

b. SMS memerlukan GPRS sebagai alternatif jalur transmisi yang lebih cepat dan untuk memecahkan berbagai kelemahan yang ada padanya dalam sistem sebelumnya.

c. SMS akan memecahkan masalah transmisi data di area yang tidak terjangkau cakupan jaringan GPRS, dan SMS akan berperan sebagai penghantar data ketika GPRS tidak dapat menjangkau daerah di pedalaman dan pedesaan (rural areas)

d. WAP sebagai protokol internet bergerak dapat menggunakan layanan penghantar (bearer service) baik SMS, GPRS, atau SMS melalui GPRS. Pemilihan antara ketiga layanan pengantar tersebut akan bergantung pada kesibukan di masing-masing jalur data serta daerah cakupan yang dapat dijangkau jaringan GPRS yang apabila berada di luar jangkauan maka SMS dapat berperan menggantikannya.

e. SMS akan berperan sebagai layanan pemberitahuan yang dikirmkan melalui mekanisme push (pemberitahuan mendadak yang teraktivasi oleh suatu software di SMSC karena kondisi tertentu yang diinginkan pengguna), yang kemudian akan memberi akses mudah ke situs internet yang berhubungan dengan pemberitahuan tadi melalui WAP.

f. Hadirnya GPRS akan membantu akselerasi hadirmya kemajuan teknologi messaging, yaitu Enhanced Messaging Service (EMS) dan Multimedia Messaging Service (MMS). Kedua teknologi ini akan membawa data dalam jumlah yang lebih besar dan dengan hadirnya GPRS akan membantu dalam penghantaran datanya.

Dengan kemampuan secara dinamis untuk memilih layanan penghantar antara GPRS atau penghantar circuit switched, kemungkinan hal inilah yang menjadi kunci sukses layanan SMS di era 3G. Kondisi di mana layanan SMS masih luas digunakan oleh pelanggan telepon seluler di masa sekarang dan masa mendatang, maka SMS akan dapat langsung memilih menggunakan jalur GPRS untuk transmisi datanya apabila berada dalam jangkauan jaringan GPRS, dan selanjutnya akan memilih jalur circuit-swithed biasa apabila berada di luar jangkauan. Gambar 6 menggambarkan analogi situasi di atas, di mana digambarkan mobil “SMS” akan ditumpangkan di atas kereta api “GPRS” karena lebih cepat, namun akan menggunakan jalanan biasa apabila jalur kereta api tidak ada. [7]



Dengan melihat apa yang telah dikemukakan di atas, maka investasi pengembangan aplikasi SMS di masa sekarang tidak akan percuma, karena teknologi SMS tidak akan ditinggalkan di era 3G yang akan datang. SMSC akan tetap menjadi bagian integral dalam sistem jaringan GPRS dan bahkan akan membawa dampak pada peningkatan layanan, kecepatan, dan efisiensi data, termasuk dengan akan hadirnya teknologi baru dalam bidang messaging yaitu EMS dan MMS. [7]


5. Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi. Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS.

Berdasarkan mekanisme disitribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS, terdapat empat macam mekanisme penghantaran pesan, yaitu: [8]

a. Pull, yaitu pesan yang dikirimkan ke pengguna berdasarkan permintaan pengguna

b. Push – Event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan kejadian yang berlangsung

c. Push - Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadwal

d. Push – Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profil dan preference dari pengguna

Telah terdapat banyak sekali layanan dan aplikasi berbasis SMS pada saat ini. Aplikasi SMS yang ada di pasaran pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu aplikasi untuk konsumen personal dan aplikasi untuk korporat.

5.1. Aplikasi SMS untuk Konsumen Personal.

Aplikasi untuk konsumen personal hingga saat ini masih mendominasi penggunaan, yaitu hingga 90% pengguna yang memakai aplikasi ini. Aplikasi ini antara lain: [3]

a. Pesan SMS antar pengguna (person to person messaging)
Merupakan layanan yang paling banyak digunakan hingga saat ini di mana pengguna dapat berkirim pesan SMS satu sama lain (dua arah) menggunakan handset mereka masing-masing.

b. Notifikasi Voice dan Fax Mail
Adalah pesan singkat yang memberitahukan datangnya voice-mail dan fax-mail ke mailbox pengguna. Pemberitahuan berisikan identitas pengirim dan waktu datangnya pesan ke dalam mailbox.

c. Notifikasi e-mail internet
Adalah pesan singkat yang memberitahukan datangnya e-mail ke account e-mail pengguna. Aplikasi ini terhubung ke e-mail server dimana terdapat account e-mail dari pengguna yang bersangkutan, sehingga datangnya e-mail dapat segera dideteksi oleh aplikasi yang kemudian meneruskan pesan pemberitahuan ke pengguna lewat SMS. Pesan akan berisi nama pengirim, waktu datangnya e-mail, dan subjek e-mail. Aplikasi dapat pula melakukan seleksi terhadap e-mail yang dapat diteruskan ke pesan SMS dengan permintaan dari pengguna yang bersangkutan.

d. Unified Messaging
Merupakan aplikasi yang dilandasi ide untuk menggabungkan tiga macam messaging, yaitu voicemail, faxmail, dan e-mail, dalam satu account unified messaging box. Dengan demikian hal ini akan memudahkan pengguna dalam menangani berbagai pesan yang ditujukan kepadanya, dan pesan yang masuk ke dalam box akan diteruskan melalui pesan SMS berikut jenis pesan yang masuk, apakah voice-mail, fax-mail, ataupun e-mail.

e. Pusat Informasi
Merupakan layanan yang menyediakan informasi umum dan penting bagi pengguna. Informasi disajikan melalui dua mekanisme, yaitu push-based dimana infomasi diaktivasi oleh aplikasi dan pull-based dimana informasi diminta (di-request) oleh pengguna. Aplikasi informasi yang digemari terutama aplikasi yang memperhatikan kemudahan penggunaan, waktu yang tepat, serta personalisasi dan lokasi di mana pengguna berada. Aplikasi yang populer dan paling digemari antara lain adalah aplikasi informasi nomor telepon, ringtones dan logo, chatting, pesan bergambar, humor, horoscope, stock quotes, info TV, info musik, info cuaca, info bank, berita hangat, dan berita olahraga.

5.2. Aplikasi SMS untuk Korporat

Aplikasi SMS untuk korporat adalah aplikasi SMS yang dikustomisasi berdasarkan kebutuhan terhadap pelayanan informasi dan komunikasi dalam sebuah perusahaan atau kelompok orang. Aplikasi ini masih belum populer dan belum banyak digunakan, walaupun disadari banyak manfaat yang dapat diberikan olehnya. Aplikasi ini dapat dikembangkan berdasarkan kreatifitas pengembang berdasarkan manfaat sepenuhnya yang dapat diberikan kepada pelanggan perusahaan yang membutuhkannya. Aplikasi yang dapat dikembangkan tersebut antara lain: [3]

a. E-mail korporat
Adalah layanan bagi karyawan perusahaan yang memiliki account di e-mail server perusahaan untuk dapat memantau datangnya e-mail melalui pesan SMS.

b. Program Affinity
Merupakan jenis layanan yang pada awalnya merupakan kerja sama dari operator network dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki pelanggan cukup besar, seperti perusahaan TV, Radio, klub eksekutif, supermarket, perusahaan penerbangan, atau bank. Aplikasi SMS dapat dikembangkan untuk memberikan pelayanan pelanggan dengan kiriman pesan seperti informasi layanan perusahaan, undangan pertemuan, status pembelian barang, status peminjaman video, pemberitahuan jadwal periksa kesehatan, pemberitahuan pengambilan obat, dsb. Layanan ini pada dasarnya merupakan bagian dari pelayanan (khusus) terhadap konsumen atau pelanggan yang nantinya diharapkan dapat lebih menumbuhkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan.

c. Mobile Banking
Merupakan salah satu jenis program affinity untuk layanan perusahaan perbankan. Layanan ini memberikan kemudahan kepada pelanggan nasabah sebuah bank dalam bertransaksi melalui rekeningnya. Melalui layanan ini maka pekerjaan-pekerjaan seperti, transfer uang, pengecekan status rekening, pemberitahuan masuknya sejumlah uang dapat dilakukan melalui pengiriman pesan SMS. Karena layanan ini sangat erat dengan isu mengenai keamanan, maka layanan ini biasanya menyertakan elemen SIM Application Toolkit untuk dipasang di dalam handset pelanggan yang bersangkutan yang dapat menjamin privacy dan keamanan dari transaksi yang dilakukan.

d. E-commerce
Merupakan perdagangan elektronik dimana transaksi perdagangannya dapat dilakukan melalui pesan SMS. Layanan ini serupa dengan layanan mobile banking karena pembayaran dalam suatu transaksi biasanya dilakukan melalui transfer rekening pengguna ke rekening penjual. Layanan ini biasanya melibatkan SIM Application Toolkit.

e. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)
Pesan melalui SMS akan sangat mengurangi waktu dan biaya untuk pekerjaan customer service. Pemberitahuan mengenai pelayanan baru, status pelayanan dll., yang selama ini dilakukan melalui hubungan telepon dapat dilakukan menggunakan pesan SMS.

f. Penentuan lokasi (positioning)
Aplikasi ini mengintegrasikan aplikasi GPS (Global Positioning System) yang berbasis satelit dengan pesan melalui SMS yang dapat memberitahukan kepada orang lain mengenai keberadaan seseorang.

g. Pemantauan pekerjaan (Job dispatch)
Layanan ini akan menggunakan pesan SMS untuk komunikasi antara staf yang bekerja di kantor dengan staf yang bekerja di lapangan. Staf pekerja di kantor dapat memantau status suatu pekerjaan di lapangan dengan berkomunikasi lewat SMS melalui aplikasi yang interaktif pekerja di lapangan. Layanan ini akan sangat memudahkan serta menambah efisiensi pekerjaan.

h. Remote Monitoring
Layanan ini dibangun untuk memantau kinerja suatu perangkat atau mesin dalam suatu pabrik, seperti mesin penggiling, mesin uap, komputer server, mesin pengukur ketinggian air, dll. Layanan dibangun dengan aplikasi yang dapat secara otomatis melaporkan kejadian dimana kinerja suatu alat mencapai titik kritis tertentu, maka pada saat itu juga aplikasi akan secara elektronis segera mengirim pesan pemberitahuan melalui SMS ke handset administrator atau penanggung jawab alat tersebut. Layanan ini akan memudahkan pekerja untuk memantau kinerja suatu peralatan tanpa harus selalu menungguinya di depannya.

i. Pelelangan
Pelelangan suatu barang pada saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis SMS. Dengan layanan ini pengguna dapat berada di tempat manapun untuk dapat berpartisipasi dalam event pelelangan barang. Mekanisme aplikasi ini mirip dengan chatting, karena pesan yang dikirmkan pengguna akan di-broadcast­ ke pengguna yang lain yang mengikuti lelang. Pengguna sebelumnya harus melalui prosedur pendaftaran tertentu sebelum dapat mengikuti lelang.

j. Jajak Pendapat
Jajak pendapat yang diadakan oleh suatu media atau organisasi terhadap suatu permasalahan tertentu dapat dilakukan menggunakan aplikasi SMS. Di sini aplikasi akan menampung pesan SMS yang masuk berdasarkan pendapat yang diberikan pengguna. Aplikasi juga melakukan kontrol terhadap kemungkinan terdapatnya 2 suara yang sama yang memberikan pendapatnya dengan menolak suara yang kedua.


6. Peluang Bisnis Aplikasi SMS

6.1. Industri Aplikasi Data Wireless

Jauh sebelum diperkenalkannya internet bergerak, pada awalnya industri komunikasi bergerak (mobile communication industry) masih didominasi oleh operator-operator komunikasi yang pada dasarnya adalah penyedia akses jaringan bagi pelanggan (subscriber). Mereka menjadi pelaku utama yang menghubungkan konsumen dengan pelayanan jaringan melalui penjualan akses pelanggan ke jaringan (subscription). Dengan menjadi pelanggan atau subscriber jaringan, pelanggan akan mendapatkan akses jaringan dan pelayanan sebagaimana disediakan oleh operator jaringan tersebut.

Keadaan demikian menjadi berubah drastis seiring dengan diperkenalkannya internet bergerak (mobile internet) yang diawali dengan disepakatinya protokol standar untuk akses internet bergerak yaitu WAP (Wireless Application Protocol). Protokol ini diciptakan melalui kesepakatan pelaku-pelaku bisnis komunikasi bergerak terkemuka di dunia yang tergabung dalam WAP-Forum. Dengan diperkenalkannya WAP dan internet bergerak, maka arsitektur pengembangan aplikasi yang semula bersifat tertutup dan vendor-technology oriented menjadi arsitektur terbuka yang terbagi atas layer-layer berdasar logika entitas fungsional (baca bab 2). Dengan arsitektur demikian akan membuka peluang baru bagi banyak pihak untuk terlibat dalam pengembangan industri telekomunikasi bergerak. Pihak-pihak tersebut seperti pengembang perangkat lunak, perusahaan web-design, operator jaringan, operator telekomunikasi, internet service provider (ISP), penyedia content, dan lain-lain, akan berada dalam satu panggung dan kemudian berkompetisi untuk dapat mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari bisnis internet bergerak ini. Keadaan demikian memberi keuntungan bagi pelanggan yang dapat memilih dan menikmati pelayanan yang sebaik-baiknya yang dia inginkan dengan harga yang kompetitif pula.

Kunci untuk meraih sukses dalam bisnis komunikasi dan aplikasi mobile internet tentu didasarkan pada jumlah pengguna yang memanfaatkannya. Oleh karena itu maka untuk meraih sukses dalam bisnis ini kita perlu berorientasi pada pengguna dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan mereka. Kunci penting tersebut antara lain: [1]

a. Isi dan kemasan (Content)
Pengguna harus dirangsang untuk menggunakan mobile internet yang dikemas dengan aplikasi dan isi yang menarik dan menggambarkan kebutuhan mereka sehari-hari.

b. Pemasaran aktif (Massive Marketing)
Untuk memperkenalkan internet bergerak, maka perlu dilakukan pemasaran besar-besaran kepada calon pengguna mengenai kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh internet bergerak.

c. Rantai pembagian keuntungan (Shared Value Chain)
Untuk menjalankan bisnis ini maka perusahaan perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan bisnis ini dengan perjanjian pembagian pendapatan yang saling menguntungkan. Sebagai contoh adalah, sebagai penyedia aplikasi dan layanan (application service provider) aplikasi yang kita bangun tidak akan berjalan tanpa akses jaringan, dan untuk itu kita perlu melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan operator jaringan yang dapat menjangkau pelanggan dimana aplikasi akan kita jalankan dengan pembagian pendapatan yang saling menguntungkan.

d. Perangkat komunikasi bergerak (Handset)
Keberhasilan bisnis tergantung dari dukungan perangkat komunikasi yang tersedia dengan fitur dan fasilitas akses internet bergerak dengan kemudahan pengoperasian dan harga yang terjangkau.

e. Harga yang menarik (Attractive Pricing)
Penyediaan layanan dan aplikasi tidak akan berhasil apabila pelanggan dibebani harga yang terlalu mahal. Untuk itu diperlukan efisiensi untuk dapat menyediakan akses pelayanan terhadap pelanggan dengan harga yang kompetitif.

f. Kemudahan dalam penggunaan (Ease of use)
Fitur dan fasilitas aplikasi yang dapat dioperasikan secara mudah dan sederhana (tidak rumit) akan sangat membantu menarik pelanggan untuk menggunakan aplikasi dan layanan yang disediakan.

Pengembangan aplikasi internet bergerak pada dasarnya memiliki perbedaan mendasar dibanding aplikasi internet konvensional. Kelebihan dari aplikasi internet bergerak terutama didasarkan kepada kemampuannya memperhatikan ketiga elemen penting di bawah ini (lihat bab 2): [1]
a. Personalisasi (personalization)
b. Selalu online (allways online)
c. Mobilitas pengguna (mobility)

6.2. Kemampuan Jelajah SMS (SMS Roaming)

Kunci sukses SMS terletak pula pada kemampuannya untuk melakukan jelajah atau roaming ke segala penjuru daerah dan dunia. Pelanggan merasa bahwa jika mereka mampu melakukan komunikasi suara menjelajah jaringan dunia, maka komunikasi menggunakan SMS-pun seharusnya dapat dilakukan demikian. Operator jaringan di dunia pun telah menyadari hal ini dan melakukan berbagai kesepakatan untuk mengeluarkan kebijaksanaan mengenai interkoneksi SMS ke seluruh negara pemilik jaringan wireless.

Sebelum diluncurkan, terdapat 2 kendala untuk dapat dilakukannya roaming SMS. Kendala ini terutama terjadi kepada operator dari negara berbeda atau dengan teknologi jaringan yang berbeda. Kendala tersebut adalah: [3]

a. Perspektif komersial, yaitu kenyataan di mana di masing-masing negara memberlakukan biaya dan pelayanan pengiriman SMS yang berbeda-beda. Operator yang memberlakukan harga yang lebih tinggi akan merasa dirugikan, karena pelanggan akan menggunakan nomor service center dari operator yang lain untuk mengirimkan pesan SMS-nya. Kendala ini akhirnya dipecahkan dengan kesepakatan mengenai penyeragaman harga pengiriman SMS untuk seluruh operator jaringan.

b. Perspektif Tehnikal, yaitu operator jaringan yang kadangkala merasa terganggu dengan kiriman SMS yang berasal dari operator jaringan kompetitornya, karena pada dasarnya pesan SMS adalah menggunakan frame kontrol dan sinyal pada kanal jaringan yang juga digunakan untuk set-up dial telepon dan pekerjaan kontrol lainnya. Hal ini tentunya membebani jaringan mereka. Kendala ini dapat diselesaikan dengan pemanfaatan aplikasi firewall di server operator.

Namun demikian, untuk pengiriman SMS melalui jaringan GSM tidaklah diperlukan kesepakatan spesifik mengenai roaming SMS. Pada dasarnya roaming internasional untuk pengiriman SMS dapat dilakukan secara otomatis, apabila: [3]

a. Operator jaringan GSM di masing-masing negara telah melakukan kesepakatan roaming komunikasi suara

b. Operator jaringan GSM di masing-masing negara tersebut mendukung pengiriman SMS

c. Persamaan standar baik harga maupun teknis mengenai pengiriman SMS di masing-masing jaringan

6.3. Peluang Bisnis Saat Ini

Untuk dapat berhasil dalam bisnis internet bergerak pada umumnya dan aplikasi SMS pada khususnya, seorang pengembang harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mambangun dan mengimplementasikan aplikasinya. Pertimbangan tersebut terutama adalah pada tiga hal berikut ini: [1]

a. Teknologi jaringan yang akan digunakan
Dengan mengetahui teknologi jaringan yang akan digunakan berarti pengembang harus dapat mengantisipasi berbagai macam perkembangan maupun teknologi baru yang akan diterapkan pada jaringan. Antisipasi terhadap perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi jenis aplikasi yang dapat dikembangkan yang dipertimbangkan antara lain dari karakteristik jaringan yang baru, pelayanan apa yang dapat diberikan, kecepatan data dan QoS yang mendukung pengembangan aplikasi. Antisipasi perkembangan lain adalah mengenai bagaimana pola pengembangan jaringan di masa mendatang serta kondisi jaringan di wilayah atau negara sekitar dalam kaitannya bagi kemampuan aplikasi melakukan jelajah (roaming) antar jaringan.

b. Perilaku dan pola bisnis operator jaringan
Dalam kondisi perubahan yang sangat cepat, pengembang perlu pula untuk selalu memantau perilaku dan pola bisnis operator jaringan. Perilaku operator jaringan dalam hal ini adalah apakah dia akan membangun aplikasi baru atau menawarkan pengembangannya kepada pihak ketiga. Jenis aplikasi apa yang akan dikembangkan juga perlu menjadi perhatian, karena sedikit banyak akan mempengaruhi aplikasi yang akan kita bangun baik pengaruh yang memberi dukungan maupun yang merugikan. Pengembangan aplikasi GPS atau sistem pembayaran oleh operator jaringan, dalam banyak hal tentu akan mendukung aplikasi e-commerce atau mobile banking yang akan kita kembangkan.

c. Kebutuhan pelanggan (konsumen)
Dan akhirnya kita tentu harus melihat peluang bisnis dengan melihat sisi kebutuhan pasar konsumen yang nantinya akan menggunakan aplikasi kita. Seperti telah disebutkan di atas, pasar pelanggan aplikasi data wireless tertarik dengan aplikasi yang memperhatikan aspek personalisasi (termasuk lokasi) pelanggan, mobilitas pengguna, serta kondisi yang selalu online. Ketiga hal tersebut mendasari kebutuhan spesifik lain dari konsumen dengan mengembangkan karakteristik segmen-segmen pelanggan yang akan menjadi tujuan pasar.

Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, berikut ini adalah berbagai realitas dan kondisi yang terjadi pada saat ini, sehubungan dengan masa depan dan peluang pengembangan aplikasi berbasis SMS di Indonesia:

a. Kondisi jaringan (teknologi jaringan)

i. GPRS telah diluncurkan dan masih merupakan teknologi yang baru dengan jangkauan jaringan dan ketersediaan handset yang terbatas
ii. EDGE dan UMTS adalah siklus berikutnya dari pengembangan jaringan yang diperkirakan akan dapat diterapkan dalam 2-3 tahun lagi
iii. Layanan SMS dan WAP yang telah berjalan dan berhasil di jaringan 2G akan bermigrasi ke jaringan 3G menggunakan teknologi paket data

b. Kondisi operator jaringan

i. Operator jaringan di Indonesia bertindak pula sebagai pengembang aplikasi dan penyedia layanan aplikasi, dengan produk-produk layanan seperti mobile banking, layanan pusat informasi, dan free-sms.
ii. Tiga operator jaringan telah melakukan kesepakatan SMS antar operator sejak tanggal 8 Mei 2001
iii. Aplikasi SMS yang dibangun operator jaringan sudah mulai memasuki pasar aplikasi berbasis korporat dengan telah diluncurkannya aplikasi mobile banking di beberapa bank, dan selebihnya masih terbatas pada aplikasi berbasis konsumen seperti layanan informasi entertainment, ringing tones, dan pesan bergambar
iv. SMS positioning dan aplikasi voice user interface belum berkembang walaupun telah ada upaya pihak ketiga yang mengembangkan aplikasi
v. Operator jaringan di Indonesia saat ini pada umumnya sedang bersiap untuk menerapkan teknologi GPRS dan aplikasi yang mendukungnya. Aplikasi internet bergerak berbasis WAP merupakan aplikasi yang sedang digalakkan pengembangannya
vi. Belum banyak terdapat pengembang dan penyedia layanan dan aplikasi dari pihak ketiga diluar operator jaringan di Indonesia karena belum jelasnya aturan main dan pembagian keuntungan dari pendapatan yang harus dilakukan dengan operator jaringan.
vii. Pada bulan Oktober 2001 diadakan konferensi “SMS Messaging Summit” di Singapura yang membahas peran dan masa depan layanan SMS di Asia Pasifik.

c. Kondisi konsumen

i. SMS telah memiliki pasar yang cukup besar di Indonesia, dan akan terus berkembang di masa yang akan datang.
ii. Penggunaan SMS di Indonesia adalah sebesar 210 juta pesan per bulan (dari sekitar 5,3 juta subscriber telepon seluler), dengan perincian 90 juta pesan SMS dari pelanggan Telkomsel, 66 juta dari pelanggan Satelindo, dan 54 juta dari pelanggan pro-XL (data hingga Juli 2001)
iii. WAP masih kurang dikenal dan belum banyak digunakan di Indonesia karena masih terbatasnya operator dan aplikasi yang mendukungnya. WAP juga tidak populer karena biaya yang mahal untuk mengaksesnya
iv. 90% penggunaan SMS masih berbasis konsumen dengan penggunaan terbesar untuk person to person messaging. Penggunaan SMS berbasis konsumen lainnya yang digemari terutama berbasis entertainment yaitu ringing tones, pesan bergambar, informasi berita hangat, dan horoscope.
v. Handset yang tersedia di pasaran pada umumnya mampu untuk mengirimkan SMS. Handset dengan kemampuan pengiriman data GPRS masih terbatas.
vi. Pasar anak muda tetap menjadi target pasar yang paling menjanjikan
vii. Pasar korporat tetap menjanjikan, dan telah dimulai dengan diluncurkannya aplikasi mobile banking dan affinity program di beberapa bank dan perusahaan jasa. Pasar lain yang belum disentuh adalah perusahaan di sektor transportasi (penerbangan, kereta api, taksi, bus), rumah makan, rumah sakit, klub eksekutif, dll.